Mums, Begini Tipsnya Menjelaskan tentang Coronavirus dan Social Distancing kepada Si Kecil

Demi menekan kasus penyebaran corona virus, pihak pemerintah di sejumlah negara, termasuk Indonesia telah menerapkan kebijakan social distancing. Kebijakan ini diberlakukan dengan cara membatasi aktivitas masyarakatnya di luar rumah dan juga kontak dengan orang lain.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Menghabiskan waktu di rumah mungkin kedengarannya bukan hal yang sulit. Namun, jika hal ini berlangsung cukup lama, tentu akan memicu kebosanan ya Mums, apalagi bagi si Kecil.

Kebiasaan bermain dengan teman-teman satu kompleksnya setiap sore atau pergi ke supermarket bersama Mums untuk membeli camilan kesukaannya, tentu sudah tidak bisa dilakukan sesering sebelumnya.

Bagi anak-anak yang belum memahami tujuannya, pembatasan aktivitas ini mungkin cukup menyebalkan, ya. Kalau sudah begini, akibatnya si Kecil jadi lebih rewel deh, Mums. Nah, lalu bagaimana ya menjelaskan pada si Kecil mengenai pandemi corona virus ini dan kebijakan social distancing? Berikut beberapa tipsnya, Mums.

Baca juga: Inilah Perbedaan Gejala Flu, Selesma, dan Infeksi Corona Virus!

Menjelaskan pada Anak Mengenai Corona Virus dan Social Distancing

Berbicara dengan anak-anak mengenai pandemi corona virus yang meresahkan ini tentu tidak mudah. Keterbatasan pengetahuan menjadi faktor utama anak sulit memahaminya. Untuk itu, berikut ini beberapa cara yang bisa Mums lakukan dalam mengenalkan anak mengenai corona virus dan juga kebijakan social distancing.

1. Bicarakan secara gamblang mengenai hal ini dengan bahasa yang sesuai usianya

Bagi anak-anak yang sudah berusia sekolah, mungkin akan lebih mudah bagi Mums untuk menjelaskannya. Namun, bagaimana dengan anak-anak yang lebih kecil? Meski tampaknya perbendaharaan kata mereka masih terbatas, begitu pula dengan pengetahuannya, namun ajak ia membicarakan ini sejelas-jelasnya. Ceritakan pada anak mengenai bagaimana wabah virus ini bermula, apa saja gejalanya, termasuk kemungkinan dari dampak terburuknya.

Orang tua juga harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan ekstrem anak, seperti apakah seseorang bisa meninggal karenanya, atau apakah mungkin virus ini menular pada dirinya dan anggota keluarganya.

Penelitian menemukan bahwa anak dari orang tua yang cenderung menyembunyikan rahasia, ternyata lebih cemas dibanding anak yang orang tuanya selalu berbicara terbuka dan jujur tentang apa yang terjadi. Anak-anak akan mengalami stres serta cemas, dan jika mereka tidak mengetahui yang sebenarnya terjadi, imajinasi mereka akhirnya yang akan menguasai.

Baca Juga :  Ini Manfaat Dahsyat Sedekah

“Orang tua harus terlebih dulu mengukur apa yang sudah diketahui anak-anak, sehingga mereka dapat menjelaskan lebih baik dan meluruskan informasi yang tidak sesuai,” jelas Dr. Neha Chaudhary, psikiater anak dan remaja di Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School dan cofounder dari Brainstorm, Stanford’s Lab for Mental Health Innovation.

2. Gunakan fasilitas lain untuk membantu menjelaskan

Saat ini ada banyak sumber informasi yang menjelaskan mengenai corona virus dan betapa pentingnya melakukan social distancing. Informasi-informasi tersebut tak hanya dikemas dalam bentuk tulisan, namun juga infografik, ilustrasi gambar, serta video yang menarik dan mudah dimengerti. Nah, untuk membantu si Kecil lebih mudah memahaminya, coba gunakan media-media tersebut. Akan tetapi, pastikan jika informasi yang disampaikan tersebut sudah akurat ya, Mums.

3. Tekankan hal-hal positif padanya

Meski ada banyak fakta-fakta yang tampak menakutkan, namun jangan lupa untuk menyampaikannya sepositif mungkin. Misalnya, “Iya Mama paham Kamu bosan karena tidak bisa main dengan teman-temanmu sekarang, tapi dengan di rumah saja, Kamu menjadi pahlawan untuk dirimu sendiri, keluarga, dan juga orang-orang sekitar”.

Menggunakan kalimat positif setiap kali menjelaskan pada si Kecil membuatnya merasa lebih berbesar hati, sehingga ia tidak akan terbebani ketika menjalani hal tersebut. Hindari menakut-nakuti, karena itu hanya akan membuatnya justru merasa takut dan semakin cemas.

4. Sebisa mungkin batasi informasi yang diperoleh oleh anak

Penelitian juga menemukan bahwa terlalu banyak paparan informasi dari media juga dapat meningkatkan kecemasan. Untuk itu, sebisa mungkin awasi dan batasi informasi yang diperoleh anak dari media. Sebagai gantinya, biarkan Mums dan Dads yang menjelaskannya pada si Kecil secara langsung.

5. Buat anak tetap sibuk

Membuat anak tetap sibuk dan aktif berkegiatan meski di dalam rumah bisa membuatnya terhindar dari kecemasan, kebosanan, dan rewel. Sediakan beberapa mainan atau buku kesukaannya. Mums juga bisa memutarkan film atau lagi anak-anak favoritnya. Jika memiliki waktu luang di sela-sela aktivitas, Mums juga bisa mengajaknya bermain bersama.

Baca Juga :  Menyatu dengan Alam di Taman Nasional Gunung Palung: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

Baca juga: Mums, Yuk Ajak Si Kecil Melakukan Aktivitas Fisik!

6. Usahakan untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat

Social distancing bukan berarti Mums harus memutus relasi dan tidak berhubungan sama sekali. Di era seperti saat ini, sudah banyak fasilitas yang dapat digunakan untuk bertatap muka secara virtual.

Jadi, meskipun dalam beberapa minggu mendatang Mums dan si Kecil tidak bisa melakukan playdate seperti biasa, Mums dan si Kecil masih bisa saling bertukar kabar melalui fitur tatap muka virtual tersebut.

7. Atasi kecemasan diri Mums sendiri

Anak-anak dapat membaca emosi orang tuanya. Mereka dapat memperhatikan dan merespons apa yang dilakukan orang dewasa, terlebih orang tuanya. Maka itu, penting bagi orang tua untuk dapat mengelola stres dan kecemasannya terlebih dulu sebelum berhadapan dengan anak.

8. Tetap tunjukkan rasa empati

Bagi anak-anak, tidak bertemu dengan teman-temannya untuk bermain di luar bisa menjadi masalah yang serius. Terkadang muncul rasa lelah ketika mendengar mereka merengek dan rewel terus-menerus.

Namun, tahan emosi Mums dan tetap tunjukkan rasa empati padanya. Jangan lelah untuk menjelaskan padanya secara lembut bahwa kondisi ini tidak akan berlangsung lama, dan semua ini dilakukan untuk menjaga dirinya tetap sehat.

Anak-anak mungkin memang belum begitu memahami kondisi wabah corona virus yang kian meresahkan ini, begitu pula dengan kebijakan social distancing yang diterapkan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban dari orang tua untuk menjelaskan hal ini secara perlahan padanya. Ketika anak mulai memahami, ia akan menjalani kebijakan tersebut dan juga kebiasaan hidup sehat lainnya dengan senang hati. (BAG)

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Rasa Cemas Terkait Wabah Corona

Starter Pack Cegah Corona Virus - GueSehat.com

Sumber

Forbes. “Talking To Your Kids About Coronavirus And Social Distancing“.

Comment