Sutarmidji Serahkan Bantuan Ventilator untuk Sejumlah Rumah Sakit di Kalbar
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyerahkan bantuan alat kesehatan dari pihak ketiga sebanyak tiga unit ventilator dan 20 non invasive ventilator. Bantuan tersebut akan diserahkan ke seluruh rumah sakit yang ada di Kalbar yang secara disimbolis diserahkan Gubernur di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (26/10/2020).
“Ventilator ada tiga unit, khusus untuk Rumah Sakit Soedarso. Sementara, Non Invasive Ventilator ini cocok untuk penanganan pasien Covid-19, yang portabel dan ada kacanya sebanyak 20 unit. Bantuan ini diberikan dari pihak ketiga, semuanya sudah mulai kita sebar ke semua rumah sakit yang ada di Kalbar agar bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Alat tersebut, kata Midji, akan diserahkan kepada kabupaten/kota yang memiliki rumah sakit. Untuk itulah ditekankan Midji, Pemerintah kabupaten/kota wajib memperhatikan rumah sakit di daerahnya.
“(Diserahkan ke kabupaten/kota) yang ada rumah sakit. Seperti Ketapang, kota Pontianak tidak lagi karena sudah lengkap. Kubu Raya tak punya rumah sakit. Melawi dan Kapuas Hulu, Sekadau belum karena rumah sakitnya belum memadai. Kapuas hulu dan Melawi itu kadang Sintang yang menangani pasiennya. Lebih bagus kita serahkan ke Sintang,” tukasnya.
“Daerah ini yang paling penting itu rumah sakit, karena pertolongan itu harus cepat. Sehingga rumah sakit harus ada di kabupaten, jangan biarkan masyarakat berobat ke kabupaten lain,” timpalnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini juga menegaskan siap membantu Kabupaten Sanggau yang berencana membeli mobile PCR.
“Sanggau saya dengan mau beli mobile pcr, bagus. Kita siap bantu. Tapi reagen kitnya harus disiapkan. Itu mahal. Satu swab itu satu orang nilainya 600-650 ribu sekali swab. Itu harus jadi perhatian. Satu kali swab belum tentu berhasil, kadang harus running ulang, makanya biaya swab pihak swasta bisa sampai jutaan, karena mereka harus running ulang kalau swab pertama tidak terbaca,” tukasnya.
Midji juga meminta pihak rumah sakit dalam mengobati pasien Covid-19 selain secara fisik, psikis pasien juga harus diperhatikan.
“Contoh Pak Jiwo, saya ikuti apa yang dilakukannya lewat CCTV. Kemudian denyut jantungnya, saturasi oksigennya, bernafas dia saya ikuti. Sekarang sudah, kalau misalnya perlu plasma dari Gatot Subroto perwakilan kita di sana, ambil langsung di bawa ke Pontianak. Tidak bisa dipaket harus dibawa. Apa saja kita lakukan untuk kesembuhan. Apa yang direkomendasikan kami beli, supaya ada semangat bagi pasien. Beban psikologis yang kadang berat yang ditanggung oleh mereka yang terpapar covid. Ada yang sampai ratusan juta copies virus tapi dia OTG, karena imunitas bagus dia sembuh. Dia ikut apa yang kita sarankan. Jadi lebih pada psikis,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menjelaskan bahwa bantuan tersebut khusus untuk penanganan pasien Covid-19. Ada dua jenis alat yang diserahkan yakni BiPAP dan CPAP.
Harisson pun merincikan rumah sakit yang mendapatkan bantuan tersebut. Di mana RSUD Soedarso mendapatkan tiga unit ventilator. Dua unit untuk RSUD Abdul Azis Singkawang, dua unit untuk RSUD Rubini Mempawah, dua unit untuk RSUD Landak. Kemudian RSUD Sambas dua unit, RSUD Sanggau dua unit, RSUD AM Djoen Sintang dua unit, RSUD Agoesdjam Ketapang dua unit, RS Kartika Husada dua unit dan RS Anton Soedjarwo Pontianak dua unit.
“Selain Soedarso yang lainnya mendapat Non Invasive Ventilator yang memang khsusus untuk pasien Covid-19. Kalau Soedarso bisa untuk covid dan non covid bagi pasien yang mengalami gangguan pernafasan. Total ada 23 unit. Tiga Soedarso dan 20 untuk rumah sakit lainnya,” tandasnya.
Comment