Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 28 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Organisasi Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) menggelar Musyawarah Nasional (munas) perdana bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu, 28 Oktober 2020, di Hotel Grand Preanger Bandung. Munas dihadiri oleh beberapa perwakilan wilayah di Indonesia.
Ketua umum KITA, Maman Imanulhaq, mengatakan, munas bertujuan menyamakan persepsi terutama mengawasi berbagai program atau kebijakan pemerintah pusat. Munas juga sekaligus menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman setiap wilayah terutama dalam mendukung dan mengkritisi berbagai kebijakan atau program kerja.
“Momentum musyawarah nasional ini untuk mengukuhkan kembali apa yang disebut sebagai sumpah baru. Sumpah yang mengaitkan kembali bagaimana kita menghadapi Indonesia ke depan sehingga kalimat kami adalah normalitas baru membutuhkan moralitas baru menuju Indonesia Maju,” ujar Maman seperti dilansir dari medcom.id.
Ia menuturkan agenda munas di antaranya merumuskan beberapa program kerja terutama menghidupkan kembali nilai-nilai seni serta membedah program dari pemerintah pusat yang perlu didorong dan dikritisi berdasarkan dengan data. Terlebih KITA merupakan organisasi tanpa keberpihakan kepada pemerintah, namun lebih mendorong dan mengkritisi berdasarkan data dan solusi yang ditawarkan.
“KITA bermodalkan ide, gagasan, pemikiran yang sudah lama merawat Indonesia. Menyampaikannya dengan sopan santun dan keadaban. KITA bareng dengan pemerintah untuk saling menguatkan. KITA mengkritisi pemerintah itu betul-betul berdasarkan data, fakta, dan hal yang riil. KITA juga komunikasi ke DPR, MPR, Bapenas dan Kementerian,” papar dia.
Perkara kritik, kata Maman, dilakukan oleh majelis perwakilan KITA di 45 wilayah Indonesia di antaranya Bandung, Jakarta, Banten, Depok, Yogyakarta, Pontianak, hingga Medan. Hasil munas akan menjadi landasan kuat bagi KITA mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Sehingga program yang dilakukan oleh teman-teman di daerah betul-betul bisa bermanfaat dan bersinergi dengan pemerintah. Saya berharap semua yang sudah dilakukan oleh teman-teman daerah bisa bersinergi dengan wilayah lain sehingga kita menenun sebuah kain baru bernama Indonesia ini,” jelas Maman. [ind]
KalbarOnline.com – Organisasi Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) menggelar Musyawarah Nasional (munas) perdana bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu, 28 Oktober 2020, di Hotel Grand Preanger Bandung. Munas dihadiri oleh beberapa perwakilan wilayah di Indonesia.
Ketua umum KITA, Maman Imanulhaq, mengatakan, munas bertujuan menyamakan persepsi terutama mengawasi berbagai program atau kebijakan pemerintah pusat. Munas juga sekaligus menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman setiap wilayah terutama dalam mendukung dan mengkritisi berbagai kebijakan atau program kerja.
“Momentum musyawarah nasional ini untuk mengukuhkan kembali apa yang disebut sebagai sumpah baru. Sumpah yang mengaitkan kembali bagaimana kita menghadapi Indonesia ke depan sehingga kalimat kami adalah normalitas baru membutuhkan moralitas baru menuju Indonesia Maju,” ujar Maman seperti dilansir dari medcom.id.
Ia menuturkan agenda munas di antaranya merumuskan beberapa program kerja terutama menghidupkan kembali nilai-nilai seni serta membedah program dari pemerintah pusat yang perlu didorong dan dikritisi berdasarkan dengan data. Terlebih KITA merupakan organisasi tanpa keberpihakan kepada pemerintah, namun lebih mendorong dan mengkritisi berdasarkan data dan solusi yang ditawarkan.
“KITA bermodalkan ide, gagasan, pemikiran yang sudah lama merawat Indonesia. Menyampaikannya dengan sopan santun dan keadaban. KITA bareng dengan pemerintah untuk saling menguatkan. KITA mengkritisi pemerintah itu betul-betul berdasarkan data, fakta, dan hal yang riil. KITA juga komunikasi ke DPR, MPR, Bapenas dan Kementerian,” papar dia.
Perkara kritik, kata Maman, dilakukan oleh majelis perwakilan KITA di 45 wilayah Indonesia di antaranya Bandung, Jakarta, Banten, Depok, Yogyakarta, Pontianak, hingga Medan. Hasil munas akan menjadi landasan kuat bagi KITA mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Sehingga program yang dilakukan oleh teman-teman di daerah betul-betul bisa bermanfaat dan bersinergi dengan pemerintah. Saya berharap semua yang sudah dilakukan oleh teman-teman daerah bisa bersinergi dengan wilayah lain sehingga kita menenun sebuah kain baru bernama Indonesia ini,” jelas Maman. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini