Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 31 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Taiwan patut dicontoh dalam mengendalikan Covid-19. Negara yang diklaim Tiongkok masih menjadi bagiannya tersebut telah mencapai rekor 200 hari tanpa kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal. Kabar itu menandai keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi virus Korona.
Pihak berwenang Taiwan bertindak lebih awal untuk menghentikan penyebaran penyakit, melakukan tindakan pengendalian yang ketat, termasuk dua minggu karantina bagi siapa pun yang terbang ke pulau itu. Lalu Taiwan menggenjot pengujian dan pelacakan.
Pemeriksaan terhadap para pelancong yang datang dari Wuhan, tempat epidemi dimulai, dilakukan sejak 31 Desember. Namun pencapaiannya itu tidak mudah. Hubungan ekonomi dan budaya yang luas dengan Tiongkok, membuat Taiwan sangat rentan pada awal epidemi.
Taiwan telah mencatat 553 kasus Covid-19 dan hanya 7 kematian sejak pandemi dimulai. Taiwan bahkan lebih sukses daripada negara lain dengan catatan teladan untuk menahan penyakit, termasuk Selandia Baru dan Vietnam.
Dilansir dari The Guardian, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, terakhir melaporkan kasus domestik pada 12 April. Pejabat CDC Taiwan berterima kasih kepada publik karena telah berperan dalam mencapai tonggak sejarah tersebut, sambil mendesak masyarakat untuk terus mengenakan masker dan sering mencuci tangan.
Meski Taiwan tampaknya telah menghentikan penularan di dalam negeri, namun masih mencatat kasus baru pada orang yang datang dari luar negeri. Sehingga masih tetap menjadi pertanyaan apakah Taiwan benar-benar bebas dari virus Korona atau belum. Setiap orang yang datang dan meninggalkan Taiwan harus dites.
Keberhasilan Taiwan menjadi pengingat bahwa jika sungguh-sungguh dalam mengambil tindakan tegas, pasti semua negara juga mampu mengendalikan penyakit. Pada 20 Januari 2020, pemerintah Taiwan secara resmi memulai Pusat Komando Epidemi Pusat sebelum Tiongkok mengunci Wuhan.
Rahasianya tetap 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Pentingnya mengenakan masker dikomunikasikan secara dini dan efektif, dan pemerintah mengambil alih distribusi untuk memastikan semua penduduk dapat mengakses masker dan mencegah pembelian atau panic buying.
Kontrol perbatasan juga dimulai pada Januari, dengan penerbangan dari Wuhan ditangguhkan pada akhir bulan yang sama. Dan warga negara Tiongkok yang tinggal di kota dilarang masuk. Taiwan kini masih menerapkan karantina selama 14 hari untuk semua kedatangan, baik warga Taiwan maupun asing.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Taiwan patut dicontoh dalam mengendalikan Covid-19. Negara yang diklaim Tiongkok masih menjadi bagiannya tersebut telah mencapai rekor 200 hari tanpa kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal. Kabar itu menandai keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi virus Korona.
Pihak berwenang Taiwan bertindak lebih awal untuk menghentikan penyebaran penyakit, melakukan tindakan pengendalian yang ketat, termasuk dua minggu karantina bagi siapa pun yang terbang ke pulau itu. Lalu Taiwan menggenjot pengujian dan pelacakan.
Pemeriksaan terhadap para pelancong yang datang dari Wuhan, tempat epidemi dimulai, dilakukan sejak 31 Desember. Namun pencapaiannya itu tidak mudah. Hubungan ekonomi dan budaya yang luas dengan Tiongkok, membuat Taiwan sangat rentan pada awal epidemi.
Taiwan telah mencatat 553 kasus Covid-19 dan hanya 7 kematian sejak pandemi dimulai. Taiwan bahkan lebih sukses daripada negara lain dengan catatan teladan untuk menahan penyakit, termasuk Selandia Baru dan Vietnam.
Dilansir dari The Guardian, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, terakhir melaporkan kasus domestik pada 12 April. Pejabat CDC Taiwan berterima kasih kepada publik karena telah berperan dalam mencapai tonggak sejarah tersebut, sambil mendesak masyarakat untuk terus mengenakan masker dan sering mencuci tangan.
Meski Taiwan tampaknya telah menghentikan penularan di dalam negeri, namun masih mencatat kasus baru pada orang yang datang dari luar negeri. Sehingga masih tetap menjadi pertanyaan apakah Taiwan benar-benar bebas dari virus Korona atau belum. Setiap orang yang datang dan meninggalkan Taiwan harus dites.
Keberhasilan Taiwan menjadi pengingat bahwa jika sungguh-sungguh dalam mengambil tindakan tegas, pasti semua negara juga mampu mengendalikan penyakit. Pada 20 Januari 2020, pemerintah Taiwan secara resmi memulai Pusat Komando Epidemi Pusat sebelum Tiongkok mengunci Wuhan.
Rahasianya tetap 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Pentingnya mengenakan masker dikomunikasikan secara dini dan efektif, dan pemerintah mengambil alih distribusi untuk memastikan semua penduduk dapat mengakses masker dan mencegah pembelian atau panic buying.
Kontrol perbatasan juga dimulai pada Januari, dengan penerbangan dari Wuhan ditangguhkan pada akhir bulan yang sama. Dan warga negara Tiongkok yang tinggal di kota dilarang masuk. Taiwan kini masih menerapkan karantina selama 14 hari untuk semua kedatangan, baik warga Taiwan maupun asing.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini