Layanan Digital BPJS Kesehatan Pontianak Dapat Respon Positif Masyarakat

Layanan Digital BPJS Kesehatan Pontianak Dapat Respon Positif Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak – Layanan digital yang diberikan BPJS Kesehatan cabang Pontianak selama pandemi Covid-19 berlangsung mendapat respon positif dari masyarakat. Hal itu disampaikan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Pontianak, Adiwan Qodar dalam Media Gathering ‘Layanan Digital Beri Kemudahan Peserta JKN-KIS’ secara virtual, Senin (9/11/2020).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Seperti diketahui, untuk mengurangi pertemuan tatap muka sekaligus untuk memutus penyebaran virus Corona, BPJS Kesehatan telah mengeluarkan sejumlah layanan digital, di antaranya Chika (Chat Asistant JKN), Vika (Voice Interactive JKN) dan Pandawa (Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp).

“Sesuai testimoni peserta, mereka merespon baik. Kalau dikalkulasikan nilai baik itu biasanya 85-90 persen tapi memang belum diukur secara spesifik untuk layanan nontatap muka ini,” ujar Adiwan.

Baca Juga :  Wagub Kalbar Pimpin RUPS Jamkrida, Minta Jaga dan Tingkatkan Kepercayaan Nasabah

Layanan digital ini merupakan bentuk kemudahan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di Kantor Cabang BPJS Kesehatan Pontianak sendiri, dalam kondisi normal, kunjungan yang tercatat per harinya mencapai 200-250 orang. Namun, sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas di Pontianak, jumlah kunjungannya sempat paling rendah di bawah 50 peserta per hari. Namun rata-rata kunjungan dalam beberapa bulan terakhir, mencapai 130 orang per hari.

“Mereka yang datang ke kantor juga kita arahkan untuk dilayani secara digital, bisa dengan WhatsApp. Ini upaya membantu memutus mata rantai Covid-19 di Pontianak,” tegas Adiwan.

Baca Juga :  Pemprov Bangun dan Rehab Hampir 500 Rumah Warga Kurang Mampu se-Kalbar

Sementara Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Pontianak, Arian Fani Arora menambahkan bahwa berdasarkan Indeks Kepuasan Peserta, di tahun 2019 pelayanan keseluruhan BPJS Kesehatan Pontianak mendapat angka 92 persen. Indeks tersebut diukur tahunan.

“Ini masih PR besar bersama dengan tim meningkatkan pelayanan untuk mencapat target kepuasan peserta,” tandasnya.

Comment