Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 14 November 2020 |
KalbarOnline.com – Kawasan pasar merupakan tempat paling mudah untuk penularan virus dan menyebabkan klaster pasar. Sebab, banyaknya kegiatan aktivitas orang dari mana saja untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
’’Ini tempat berkumpul banyak orang, mereka punya aktivitas yang sama, ada pedagang, lalu dia bisa menularkan ke keluarga dan ini bisa multiple klaster,’’ jelas Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah.
Adapun, penyebab terjadinya klaster pasar adalah tidak patuhnya warga pasar pada protokol kesehatan. Padahal, keramaian memiliki potensi besar untuk menyebarkan virus. ’’Ini yang positif rame-rame (klaster) ngga menerapkan protokol kesehatan? Kemungkinan besar tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar, bisa jadi potensi penularan,’’ tambahnya.
Untuk mencegahnya, masyarakat bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan aplikasi daring. Dengan begitu, mereka pun bisa meminimalisir potensi penularan. ’’Online shopping aja dulu, kalau pun kita harus tetap belanja untuk kebutuhan sehari-hati, pastikan protokol kesehatan dilakukan dengan benar, sesingkat mungkin belanja,’’ ujar dia.
Akan tetapi, jika lebih memilih untuk berbelanja secara langsung di pasar, pastikan masyarakat menggunakan masker bedah, ditambah dengan face shield untuk menciptakan double protection. Protokol 3M harus wajib dilakukan, seperti wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dan wajib menjaga jarak.
’’Bawa hand sanitizer. Namanya barang belanjaan kan banyak yang megang, jangan megang wajah dan Hp bisa jadi sumber penularan, langsung mandi dan ganti pakaian ketika pulang,’’ tuturnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kawasan pasar merupakan tempat paling mudah untuk penularan virus dan menyebabkan klaster pasar. Sebab, banyaknya kegiatan aktivitas orang dari mana saja untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
’’Ini tempat berkumpul banyak orang, mereka punya aktivitas yang sama, ada pedagang, lalu dia bisa menularkan ke keluarga dan ini bisa multiple klaster,’’ jelas Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah.
Adapun, penyebab terjadinya klaster pasar adalah tidak patuhnya warga pasar pada protokol kesehatan. Padahal, keramaian memiliki potensi besar untuk menyebarkan virus. ’’Ini yang positif rame-rame (klaster) ngga menerapkan protokol kesehatan? Kemungkinan besar tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar, bisa jadi potensi penularan,’’ tambahnya.
Untuk mencegahnya, masyarakat bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan aplikasi daring. Dengan begitu, mereka pun bisa meminimalisir potensi penularan. ’’Online shopping aja dulu, kalau pun kita harus tetap belanja untuk kebutuhan sehari-hati, pastikan protokol kesehatan dilakukan dengan benar, sesingkat mungkin belanja,’’ ujar dia.
Akan tetapi, jika lebih memilih untuk berbelanja secara langsung di pasar, pastikan masyarakat menggunakan masker bedah, ditambah dengan face shield untuk menciptakan double protection. Protokol 3M harus wajib dilakukan, seperti wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dan wajib menjaga jarak.
’’Bawa hand sanitizer. Namanya barang belanjaan kan banyak yang megang, jangan megang wajah dan Hp bisa jadi sumber penularan, langsung mandi dan ganti pakaian ketika pulang,’’ tuturnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini