Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 24 November 2020 |
KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 telah memberi tekanan tambahan dalam hal finansial warga Singapura. Sebuah survei terbaru menyatakan masalah keuangan paling sulit yang dihadapi adalah soal cicilan properti atau sewa rumah.
Kendati demikian, kebanyakan orang Singapura pandai menabung. Selama pandemi mereka tetap berjuang untuk mengikuti pembayaran pinjaman perumahan. Tahun ini, OCBC mensurvei 2.000 orang dewasa yang bekerja di Singapura yang berusia antara 21 dan 65. Para peserta dinilai berdasarkan 10 pilar kesehatan finansial, yang ditentukan oleh para ahli manajemen kekayaan bank.
Sekitar sepertiga (31 persen) responden menghadapi kesulitan dalam melunasi pinjaman perumahan. Lalu 9 persen menyatakan bahwa mereka mungkin perlu menjual atau menurunkan kredit.
Kinerja saham dan dividen yang buruk juga mengakibatkan hilangnya pendapatan pasif bagi sebagian besar responden. Dari tiga kelompok usia, milenial (berusia 21 hingga 39 tahun) tampaknya paling stres tentang keuangan mereka. Sebanyak 49 persen dari milenial yang disurvei dibuat pusing oleh masalah keuangan, dibandingkan dengan 37 persen Generasi X dan 26 persen generasi baby boomer.
Pada saat yang sama, sebagian besar (48 persen) dari mereka membelanjakan banyak uang untuk mengikuti gaya hidup rekan-rekan mereka. Mereka juga cenderung tidak mencari nasihat profesional ketika membuat keputusan investasi.
Kepala Manajemen Kekayaan OCBC, Tan Siew Lee, menyarankan anak muda harus lebih mulai memikirkan menabung dan memikirkan dana pensiun. “Landasan Anda sangat panjang. Mulailah dengan rencana tabungan reguler, dan dapatkan polis asuransi yang sesuai,” katanya seperti dilansir dari Straits Times, Selasa (24/11).
Secara umum, survei tersebut menemukan bahwa 78 persen orang Singapura meremehkan dana pensiun yaitu lebih dari sepertiganya (32 persen). Dan 75 persen dari mereka juga tidak melakukan langkah sesuai dengan rencana pensiun mereka.
Meski begitu dalam menghadapi pandemi, sisi baiknya warga Singapura berhati-hati dan menabung secara teratur. Mayoritas warga Singapura juga menyisihkan dana darurat yang memadai.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 telah memberi tekanan tambahan dalam hal finansial warga Singapura. Sebuah survei terbaru menyatakan masalah keuangan paling sulit yang dihadapi adalah soal cicilan properti atau sewa rumah.
Kendati demikian, kebanyakan orang Singapura pandai menabung. Selama pandemi mereka tetap berjuang untuk mengikuti pembayaran pinjaman perumahan. Tahun ini, OCBC mensurvei 2.000 orang dewasa yang bekerja di Singapura yang berusia antara 21 dan 65. Para peserta dinilai berdasarkan 10 pilar kesehatan finansial, yang ditentukan oleh para ahli manajemen kekayaan bank.
Sekitar sepertiga (31 persen) responden menghadapi kesulitan dalam melunasi pinjaman perumahan. Lalu 9 persen menyatakan bahwa mereka mungkin perlu menjual atau menurunkan kredit.
Kinerja saham dan dividen yang buruk juga mengakibatkan hilangnya pendapatan pasif bagi sebagian besar responden. Dari tiga kelompok usia, milenial (berusia 21 hingga 39 tahun) tampaknya paling stres tentang keuangan mereka. Sebanyak 49 persen dari milenial yang disurvei dibuat pusing oleh masalah keuangan, dibandingkan dengan 37 persen Generasi X dan 26 persen generasi baby boomer.
Pada saat yang sama, sebagian besar (48 persen) dari mereka membelanjakan banyak uang untuk mengikuti gaya hidup rekan-rekan mereka. Mereka juga cenderung tidak mencari nasihat profesional ketika membuat keputusan investasi.
Kepala Manajemen Kekayaan OCBC, Tan Siew Lee, menyarankan anak muda harus lebih mulai memikirkan menabung dan memikirkan dana pensiun. “Landasan Anda sangat panjang. Mulailah dengan rencana tabungan reguler, dan dapatkan polis asuransi yang sesuai,” katanya seperti dilansir dari Straits Times, Selasa (24/11).
Secara umum, survei tersebut menemukan bahwa 78 persen orang Singapura meremehkan dana pensiun yaitu lebih dari sepertiganya (32 persen). Dan 75 persen dari mereka juga tidak melakukan langkah sesuai dengan rencana pensiun mereka.
Meski begitu dalam menghadapi pandemi, sisi baiknya warga Singapura berhati-hati dan menabung secara teratur. Mayoritas warga Singapura juga menyisihkan dana darurat yang memadai.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini