Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 28 November 2020 |
KalbarOnline.com–Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah merasa prihatin dan mengutuk keras pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 wita.
”Pembunuhan yang menewaskan empat orang ini, sama sekali tidak sesuai dengan ajaran agama apa pun dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,’’ tegas Ahmad Basarah di Jakarta, Sabtu (28/11).
Media memberitakan satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), dibunuh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Empat anggota keluarga ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumah mereka, terdiri atas pasangan suami istri pemilik rumah, seorang anak perempuan, dan seorang menantu. Namun, Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso menegaskan tidak ada gereja dibakar kecuali rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat dan enam unit rumah warga.
”Kepolisian Republik Indonesia harus segera bergerak menuntaskan kasus ini agar masyarakat tenang,” ujar Ahmad Basarah.
Ketua Fraksi PDIP itu khawatir, jika kasus tersebut dibiarkan berlarut-larut, isu dan sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) akan digulirkan menjadi isu liar oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
”Jika benar peristiwa ini dilakukan oleh teroris, ini menjadi bukti bahwa ancaman ekstremisme yang bermuara pada ajaran agama memang nyata dan masih ada. Karena itu, aparat keamanan harus mengusut tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya sehingga akan terungkap dalang beserta motif pelakunya,” tegas Ahmad Basarah.
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, di Republik Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa, kekerasan atas nama apa pun tidak bisa dibenarkan.
”Di negara Pancasila, segala persoalan mestinya diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kata mufakat, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan dengan jalan kekerasan. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, tapi malah justru menimbulkan masalah baru,” ujar Ahmad Basarah.
Dia meminta semua elemen masyarakat tidak terprovokasi oleh kasus pembunuhan tersebut. ”Atas nama keluarga besar PDIP saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban pembantaian tersebut,” ucap Ahmad Basarah.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah merasa prihatin dan mengutuk keras pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 wita.
”Pembunuhan yang menewaskan empat orang ini, sama sekali tidak sesuai dengan ajaran agama apa pun dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,’’ tegas Ahmad Basarah di Jakarta, Sabtu (28/11).
Media memberitakan satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), dibunuh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Empat anggota keluarga ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumah mereka, terdiri atas pasangan suami istri pemilik rumah, seorang anak perempuan, dan seorang menantu. Namun, Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso menegaskan tidak ada gereja dibakar kecuali rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat dan enam unit rumah warga.
”Kepolisian Republik Indonesia harus segera bergerak menuntaskan kasus ini agar masyarakat tenang,” ujar Ahmad Basarah.
Ketua Fraksi PDIP itu khawatir, jika kasus tersebut dibiarkan berlarut-larut, isu dan sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) akan digulirkan menjadi isu liar oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
”Jika benar peristiwa ini dilakukan oleh teroris, ini menjadi bukti bahwa ancaman ekstremisme yang bermuara pada ajaran agama memang nyata dan masih ada. Karena itu, aparat keamanan harus mengusut tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya sehingga akan terungkap dalang beserta motif pelakunya,” tegas Ahmad Basarah.
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, di Republik Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa, kekerasan atas nama apa pun tidak bisa dibenarkan.
”Di negara Pancasila, segala persoalan mestinya diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kata mufakat, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan dengan jalan kekerasan. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, tapi malah justru menimbulkan masalah baru,” ujar Ahmad Basarah.
Dia meminta semua elemen masyarakat tidak terprovokasi oleh kasus pembunuhan tersebut. ”Atas nama keluarga besar PDIP saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban pembantaian tersebut,” ucap Ahmad Basarah.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini