Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 31 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memeriksa ketiga jenazah dalam satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di Desa Sumberejo Kabupaten Blitar. Polisi menemukan ada luka di bagian leher pada kedua anak korban.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengemukakan pihaknya terus bekerja keras mengungkap peristiwa tersebut termasuk mengetahui dengan pasti penyebab kematian korban.
“Untuk gantung diri korban Suyani (ayah) sudah dapat kami pastikan. Memang benar kematian akibat gantung diri dan untuk pendalaman lebih kedua anaknya bahwa bagian leher ditemukan luka lebam atau lecet pada leher kedua anaknya,” katanya di Blitar, Sabtu (30/1/2021) kemarin dikutip dari Antara.
Ia mengungkapan luka pada leher itu dari hasil pemeriksaan luar yang telah dilakukan oleh petugas. Luka itu mengakibatkan kematian kepada dua anak korban, yakni Nanda Finza Fransisca (22) dan Samuel Ardyan Pradana (10).
Menurut dia, luka di leher itu adalah titik tekan. Luka itu bukan karena hantaman melainkan karena ditekan.
“Mungkin ditekan dengan dicekik, mungkin saja terjadi. Kami akan validkan lebih lanjut dengan barang bukti yang kami temukan di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar dia.
Beberapa barang bukti itu seperti bantal serta boneka yang diketahui berlumuran darah. Barang itu akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam di Laboratorium Forensik Polda Jatim sehingga polisi bisa mengonstruksikan lebih terang apakah dicekik langsung atau media lain dengan bantal serta boneka.
Selain itu, polisi juga masih mendalami terkait dengan kondisi tubuh anak korban yang mengeluarkan busa. “Apakah di tubuh korban ada racun atau tidak?” ujarnya.
Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi yang merupakan tetangga dan saudara korban.
Polisi mendapatkan keterangan dari saudara korban yang merupakan pasangan suami istri, bahwa korban pernah bercerita pada bulan lalu akan meninggal dunia dan menitipkan anaknya.
Saat itu, kerabat korban menganggap bahwa yang disampaikan korban bukan hal yang serius. Menanggapi keluhan korban, keluarga juga menganjurkan agar yang bersangkutan beribadah ke gereja.
“Dalam keluhannya, bagian dadanya terasa sesak dan panas. Kami juga cek rekam medik, beberapa pekan sebelum kejadian ini informasinya dirawat di rumah sakit swasta di Blitar dan juga pernah konsultasi ke hal yang sifatnya psikologis. Kami akan cek kembali keluhan apa yang disampaikan korban pada waktu itu,” ujar Kapolres.
Sebelumnya, tiga orang yang masih satu keluarga ditemukan teas mengenaskan, Jumat (29/1). Mereka adalah ayah serta dua orang anaknya, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. [rif]
KalbarOnline.com – Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memeriksa ketiga jenazah dalam satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di Desa Sumberejo Kabupaten Blitar. Polisi menemukan ada luka di bagian leher pada kedua anak korban.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengemukakan pihaknya terus bekerja keras mengungkap peristiwa tersebut termasuk mengetahui dengan pasti penyebab kematian korban.
“Untuk gantung diri korban Suyani (ayah) sudah dapat kami pastikan. Memang benar kematian akibat gantung diri dan untuk pendalaman lebih kedua anaknya bahwa bagian leher ditemukan luka lebam atau lecet pada leher kedua anaknya,” katanya di Blitar, Sabtu (30/1/2021) kemarin dikutip dari Antara.
Ia mengungkapan luka pada leher itu dari hasil pemeriksaan luar yang telah dilakukan oleh petugas. Luka itu mengakibatkan kematian kepada dua anak korban, yakni Nanda Finza Fransisca (22) dan Samuel Ardyan Pradana (10).
Menurut dia, luka di leher itu adalah titik tekan. Luka itu bukan karena hantaman melainkan karena ditekan.
“Mungkin ditekan dengan dicekik, mungkin saja terjadi. Kami akan validkan lebih lanjut dengan barang bukti yang kami temukan di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar dia.
Beberapa barang bukti itu seperti bantal serta boneka yang diketahui berlumuran darah. Barang itu akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam di Laboratorium Forensik Polda Jatim sehingga polisi bisa mengonstruksikan lebih terang apakah dicekik langsung atau media lain dengan bantal serta boneka.
Selain itu, polisi juga masih mendalami terkait dengan kondisi tubuh anak korban yang mengeluarkan busa. “Apakah di tubuh korban ada racun atau tidak?” ujarnya.
Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi yang merupakan tetangga dan saudara korban.
Polisi mendapatkan keterangan dari saudara korban yang merupakan pasangan suami istri, bahwa korban pernah bercerita pada bulan lalu akan meninggal dunia dan menitipkan anaknya.
Saat itu, kerabat korban menganggap bahwa yang disampaikan korban bukan hal yang serius. Menanggapi keluhan korban, keluarga juga menganjurkan agar yang bersangkutan beribadah ke gereja.
“Dalam keluhannya, bagian dadanya terasa sesak dan panas. Kami juga cek rekam medik, beberapa pekan sebelum kejadian ini informasinya dirawat di rumah sakit swasta di Blitar dan juga pernah konsultasi ke hal yang sifatnya psikologis. Kami akan cek kembali keluhan apa yang disampaikan korban pada waktu itu,” ujar Kapolres.
Sebelumnya, tiga orang yang masih satu keluarga ditemukan teas mengenaskan, Jumat (29/1). Mereka adalah ayah serta dua orang anaknya, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini