Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 28 November 2020 |
Beberapa hari lalu peristiwa penabrakan yang dilakukan oleh seorang pengemudi mobil Daihatsu Ayla terhadap pemotor Honda CBR 1000 RR SP ramai menjadi perbincangan di semua media. Peristiwa yang diketahui terjadi di Purwokerto, Jawa Tengah ini, bermula dari unggahan yang dibagikan oleh seorang warganet ke media sosial. Cikal bakal peristiwa yang seharusnya tidak terjadi itu berawal dari kesalahpahaman antara pengemudi mobil dan pengendara motor.
Pengemudi mobil tidak terima lantaran merasa digeber oleh pengendara motor dengan harga yang fantastis tersebut sehingga aksi kejar-kejaran dan adu mulut pun sempat terjadi dan berakhir mobil diduga dengan sengaja menabrak motor. Akibatnya pemgendara motor sempat terjatuh dan terseret sejauh beberapa meter. Beruntung nyawanya masih selamat meskipun mengalami patah tulang di lengan kiri dan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
Berdasarkan berita terkini kasus ini berakhir damai. Pengemudi Ayla yang semula dituntut oleh pengemudi Honda CBR 1000 RR SP akan memberikan uang ganti rugi sesuai dengan kemampuannya setelah sebelumnya sang ibu menawarkan rumah dan mobil yang dimiliki agar anaknya tidak dipenjara.
Penyidikan dihentikan seiring dengan keputusan kedua belah pihak untuk menempuh jalur damai pada proses mediasi yang diinisiasi Polresta Banyumas.
Ada dua istilah umum yang dikenal jika membahas perihal pengelolaan emosi saat berkendara, yaitu mengemudi dengan agresif (aggresive driving) dan kemarahan di jalan (road rage). Kedua istilah ini memiliki perbedaan yang tipis. Pasalnya cara mengemudi yang agresif menyebabkan kemarahan di jalan baik di pihak pengemudi atau di pihak korban. Pengemudi yang agresif merasa "menguasai jalan" sehingga berlaku sembrono dan tidak terlalu memperhatikan pengguna jalan lainnya.
Pengemudi yang agresif biasanya menyimpan banyak kemarahan, kebencian, dan frustrasi yang dibawa saat berada di belakang kemudi kendaraan. Umumnya mereka memiliki tingkat stres yang tinggi dan ketidakberdayaan untuk mengatasi kondisi stres tersebut.
Sementara itu, kemarahan di jalan adalah hasil dari kebiasaan mengemudi yang agresif dan dapat timbul dengan cara berikut:
Dari peristiwa ini kita bisa belajar bahwa mengelola emosi dan kemarahan selama berkendara adalah hal yang penting dan tidak boleh lagi disepelekan karena nyawa manusia bisa jadi taruhannya. Tentu saja kita tidak selalu dapat mengontrol tindakan orang lain. Namun, penting untuk memantau perilaku diri kita sendiri. Karena itu simak beberapa tips yang dapat Geng Sehat lakukan untuk meredam emosi dan kemarahan saat berkendara.
Referensi:
Landrum, Sarah. Controlling Your Anger on the Roads. https://psychcentral.com/blog/controlling-your-anger-on-the-roads/
Sreenivasan, Shoba and Weinberger, Linda E. Driving While Angry. https://www.psychologytoday.com/us/blog/emotional-nourishment/201705/driving-while-angry
Managing Aggressive Drivers and Road Rage. https://www.hpw.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0022/9751/managingroadrage.pdf
Beberapa hari lalu peristiwa penabrakan yang dilakukan oleh seorang pengemudi mobil Daihatsu Ayla terhadap pemotor Honda CBR 1000 RR SP ramai menjadi perbincangan di semua media. Peristiwa yang diketahui terjadi di Purwokerto, Jawa Tengah ini, bermula dari unggahan yang dibagikan oleh seorang warganet ke media sosial. Cikal bakal peristiwa yang seharusnya tidak terjadi itu berawal dari kesalahpahaman antara pengemudi mobil dan pengendara motor.
Pengemudi mobil tidak terima lantaran merasa digeber oleh pengendara motor dengan harga yang fantastis tersebut sehingga aksi kejar-kejaran dan adu mulut pun sempat terjadi dan berakhir mobil diduga dengan sengaja menabrak motor. Akibatnya pemgendara motor sempat terjatuh dan terseret sejauh beberapa meter. Beruntung nyawanya masih selamat meskipun mengalami patah tulang di lengan kiri dan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
Berdasarkan berita terkini kasus ini berakhir damai. Pengemudi Ayla yang semula dituntut oleh pengemudi Honda CBR 1000 RR SP akan memberikan uang ganti rugi sesuai dengan kemampuannya setelah sebelumnya sang ibu menawarkan rumah dan mobil yang dimiliki agar anaknya tidak dipenjara.
Penyidikan dihentikan seiring dengan keputusan kedua belah pihak untuk menempuh jalur damai pada proses mediasi yang diinisiasi Polresta Banyumas.
Ada dua istilah umum yang dikenal jika membahas perihal pengelolaan emosi saat berkendara, yaitu mengemudi dengan agresif (aggresive driving) dan kemarahan di jalan (road rage). Kedua istilah ini memiliki perbedaan yang tipis. Pasalnya cara mengemudi yang agresif menyebabkan kemarahan di jalan baik di pihak pengemudi atau di pihak korban. Pengemudi yang agresif merasa "menguasai jalan" sehingga berlaku sembrono dan tidak terlalu memperhatikan pengguna jalan lainnya.
Pengemudi yang agresif biasanya menyimpan banyak kemarahan, kebencian, dan frustrasi yang dibawa saat berada di belakang kemudi kendaraan. Umumnya mereka memiliki tingkat stres yang tinggi dan ketidakberdayaan untuk mengatasi kondisi stres tersebut.
Sementara itu, kemarahan di jalan adalah hasil dari kebiasaan mengemudi yang agresif dan dapat timbul dengan cara berikut:
Dari peristiwa ini kita bisa belajar bahwa mengelola emosi dan kemarahan selama berkendara adalah hal yang penting dan tidak boleh lagi disepelekan karena nyawa manusia bisa jadi taruhannya. Tentu saja kita tidak selalu dapat mengontrol tindakan orang lain. Namun, penting untuk memantau perilaku diri kita sendiri. Karena itu simak beberapa tips yang dapat Geng Sehat lakukan untuk meredam emosi dan kemarahan saat berkendara.
Referensi:
Landrum, Sarah. Controlling Your Anger on the Roads. https://psychcentral.com/blog/controlling-your-anger-on-the-roads/
Sreenivasan, Shoba and Weinberger, Linda E. Driving While Angry. https://www.psychologytoday.com/us/blog/emotional-nourishment/201705/driving-while-angry
Managing Aggressive Drivers and Road Rage. https://www.hpw.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0022/9751/managingroadrage.pdf
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini