Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 29 November 2020 |
KalbarOnline.com – Pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan saat pembukaan sekolah mulai 2021 memiliki pengaruh penting bagi pembelajaran tatap muka (PTM). Ini harus dilakukan demi keamanan bersama.
Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah mengatakan, pemerintah daerah (pemda) sebagai pemberi izin dan sekolah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus saling berkoordinasi. Begitu juga dengan peran orang tua, bahkan kata dia meribisa dibuat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat sekolah.
“Jadi itu harus ada Satgas Covid-19, terdiri dari orang tua, tenaga medis pemda, pemda kirim tenaga medis untuk mengawasi dan libatkan orang tua. Tim covid daerah di terjunkan,” ungkapnya kepada KalbarOnline.com, Minggu (29/11).
Sebab, jika hanya menaruh beban pengawasan hanya kepada guru, itu akan berat. Kata dia bisa saja menyebabkan guru menjadi bekerja setengah hati, apalagi mereka akan membagi waktu mengajarnya ke dalam beberapa shift, yang membuat tugas menjadi bertambah.
“Ya asal jalan, itu tidak tertib dan peluang munculnya penyebaran baru dan bisa jadi klaster baru, ini yang harus diwaspadai,” tutur dia.
Untuk para murid, tentu wajib menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni wajib memakai masker, wajib mencuci tangan, serta wajib menjaga jarak ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Bagi dia, kedisiplinan serta konsistensi ini akan menjadi sangat penting dalam pelaksanaan pembukaan sekolah nanti. Jika tidak, maka akan menimbulkan klaster Covid-19 di sekolah.
“Konsistensi dan kedisiplinan peserta didik bagaimana, disiplin ngga, pelaksanaan konsisten atau ngga, kalau peserta didik merasa aman dan ngga melakukan protokol kesehatan dengan baik, lalu konsistensi penyelenggara atau pengawas abai. Itu malapetaka,” tegas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan saat pembukaan sekolah mulai 2021 memiliki pengaruh penting bagi pembelajaran tatap muka (PTM). Ini harus dilakukan demi keamanan bersama.
Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah mengatakan, pemerintah daerah (pemda) sebagai pemberi izin dan sekolah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus saling berkoordinasi. Begitu juga dengan peran orang tua, bahkan kata dia meribisa dibuat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat sekolah.
“Jadi itu harus ada Satgas Covid-19, terdiri dari orang tua, tenaga medis pemda, pemda kirim tenaga medis untuk mengawasi dan libatkan orang tua. Tim covid daerah di terjunkan,” ungkapnya kepada KalbarOnline.com, Minggu (29/11).
Sebab, jika hanya menaruh beban pengawasan hanya kepada guru, itu akan berat. Kata dia bisa saja menyebabkan guru menjadi bekerja setengah hati, apalagi mereka akan membagi waktu mengajarnya ke dalam beberapa shift, yang membuat tugas menjadi bertambah.
“Ya asal jalan, itu tidak tertib dan peluang munculnya penyebaran baru dan bisa jadi klaster baru, ini yang harus diwaspadai,” tutur dia.
Untuk para murid, tentu wajib menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni wajib memakai masker, wajib mencuci tangan, serta wajib menjaga jarak ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Bagi dia, kedisiplinan serta konsistensi ini akan menjadi sangat penting dalam pelaksanaan pembukaan sekolah nanti. Jika tidak, maka akan menimbulkan klaster Covid-19 di sekolah.
“Konsistensi dan kedisiplinan peserta didik bagaimana, disiplin ngga, pelaksanaan konsisten atau ngga, kalau peserta didik merasa aman dan ngga melakukan protokol kesehatan dengan baik, lalu konsistensi penyelenggara atau pengawas abai. Itu malapetaka,” tegas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini