Seberapa sering Kamu membeli celana dalam baru? Mungkin, tidak sedikit dari Kamu yang menganggap bahwa pakaian dalam tidak begitu penting. Itulah kenapa, kalian akan membeli yang baru setelah celana dalam tersebut benar-benar usang. Padahal, sebagian besar ilmuwan merekomendasikan Kamu untuk mengganti celana dalam setiap 6 bulan sekali, atau maksimal 12 bulan sekali.
“Jika tidak rutin membeli pakaian dalam baru, kita berpotensi menumpuk bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Kita tidak pernah tahu seberapa bersih air yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam. Bahkan, setelah Kamu mencucinya, ada sekitar 10.000 bakteri hidup, termasuk E.coli yang menempel di celana dalam,” kata peneliti.
Baca juga: Tidur Tanpa Celana Dalam, Memengaruhi Kesuburan Pria!
Bakteri Hidup Masih Menempel di Celana Dalam Bersih
Meskipun sebagian besar bakteri hidup tidak berbahaya bagi kesehatan Kamu, beberapa di antaranya dapat menjadi berbahaya seiring waktu. Itulah kenapa, dengan menggunakan celana dalam yang usianya sudah lebih dari setahun, memungkinkan semua bakteri hidup seperti E.coli hingga tungau debu menumpuk di pakaian dalam yang kemudian menempel area pribadi Kamu. Dampaknya, Kamu bisa terkena infeksi saluran kemih, ruam, atau alergi.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Infection pada tahun 2011, ada sekitar seperpuluh gram bakteri yang masih menempel di celana dalam bersih. Dikatakan peneliti, mesin cuci mungkin tidak membunuh semua organisme. Namun, ada efek inokulum, yang berarti dibutuhkan organisme dalam jumlah tertentu untuk menginfeksi Kamu.
Oleh karena itu, meskipun celana dalam sering dicuci, Kamu tetap harus menggantinya dengan yang baru setiap enam bulan sekali untuk menghindari penumpukan bakteri yang berlebihan. Bahkan dalam beberapa kasus, tergantung tingkat kekotoran, Kamu dapat mempertimbangkan untuk membeli pakaian dalam yang baru setelah tiga bulan.
Baca juga: Sebelum Salah Membeli, Ketahui Jenis dan Fungsi Celana Dalam Wanita Ini!
Tips Merawat Celana Dalam
Sebenarnya, Kamu masih bisa memakai celana dalam koleksi lama asalkan pakaian dalam tersebut masih berfungsi dengan baik, tidak ada lubang, dan selalu mencucinya dengan teratur setelah dipakai. Jika sudah usang dan karetnya tidak lagi elastis, itu saatnya untuk mengganti celana dalam tersebut dengan yang baru.
Cara terbaik untuk mencuci celana dalam dengan menggunakan air panas dengan dengan pemutih, produk paling efektif untuk membunuh organisme yang hidup di celana dalam Kamu. Namun, beberapa bahan celana dalam tidak tahan dengan air panas.
Karena itu, Kamu bisa menggunakan air dingin atau hangat saat mencuci pakaian dalam dengean deterjen yang mengandung peroksida. “Setelah dicuci, jemurlah pakaian dalam hingga kering di bawah sinar matahari. Bagaimana pun, sinar UV dapat membantu menghilangkan bakteri,” kata Philip.
Biasanya, celana dalam bisa bertahan hingga beberapa tahun. Namun, karet celana dalam bisa rusak lebih cepat karena sering dicuci, yang membuat elastisitasnya berkurang. Jika celana sudah tidak pas lagi, entah itu kebesaran atau kekecilan dan membuat Kamu tidak nyaman, itu artinya Kamu harus segera menggantinya.
Celana dalam yang dipakai terlalu ketat, bisa menyebabkan iritasi pada vagina dan vulva. Celana dalam yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan iritasi kulit. Jadi, buang dan ganti dengan yang baru.
Jika Kamu membeli satu buah celana dalam setiap tahun, pastikan untuk membuang satu buah celana dalam koleksi lama. Tanda-tanda celana dalam harus segera diganti apabila karetnya telah longgar dan usang.
Baca juga: Jangan Ulangi Kesalahan Memakai Celana Dalam Berikut Ini!
Referensi:
ManOfMany. How Often Should You Buy New Underwear?
Well+Good. You’re Probably Not Changing Your Underwear Often Enough, According to an OB/GYN
Refinery29. Does Your Underwear Have An Expiration Date?
Huffpost. How Often You Should Buy New Underwear Depends On 2 Key Factors
Brit+Co. How Often Do I Need to Buy New Underwear?
Health. 5 Things in Your Closet You Need to Throw Away Now (Your Underwear, for Starters)
Comment