Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 01 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Covid-19 memang tak memilih tempat untuk menulari orang dengan virusnya yang berbahaya. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Doni Monardo mengungkapkan, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19 di bumi. Termasuk Indonesia.
“Selama pandemi ini masih ada di muka bumi, dan dunia terpapar Covid, maka tidak ada tempat yang betul-betul aman di permukaan bumi, apalagi Tanah Air kita,” ungkapnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia, Selasa (1/12).
Maka dari itu, Doni meminta agar para masyarakat dapat terus melakukan langkah pencegahan virus. Salah satunya adalah dengan dengan terus melakukan sosialisasi akan pandemi Covid-19, tapi dengan bahasa daerah.
“Jangan kehabisan ide, mari kita saling memberitahukan dengan bahasa daerah, dengan bahasa lolak dengan kearifan lokal. Upayakan lah setiap hari mengajak setidaknya dua orang terdekat untuk patuh protokol kesehatan,” terangnya.
Hal yang dilakukan saat ini, ia anggap akan lebih mudah mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Karena masyarakat memiliki kedekatan secara emosional apabila diingatkan dengan bahasa ibunya atau bahasa kelahirannya.
Bersama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pemerintah akan mensosialisasikan pedoman perubahan perilaku terkait pencegahan penyebaran virus korona dengan 77 bahasa daerah.
“Dengan bahasa yang diterjemahkan ini diharapkan, nantinya bisa lebih cepat mempelajari tentang covid-19, termasuk juga tentang program yang berhubungan dengan kampanye akan lebih baik menggunakan bahasa daerah,” tutup dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Covid-19 memang tak memilih tempat untuk menulari orang dengan virusnya yang berbahaya. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Doni Monardo mengungkapkan, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19 di bumi. Termasuk Indonesia.
“Selama pandemi ini masih ada di muka bumi, dan dunia terpapar Covid, maka tidak ada tempat yang betul-betul aman di permukaan bumi, apalagi Tanah Air kita,” ungkapnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia, Selasa (1/12).
Maka dari itu, Doni meminta agar para masyarakat dapat terus melakukan langkah pencegahan virus. Salah satunya adalah dengan dengan terus melakukan sosialisasi akan pandemi Covid-19, tapi dengan bahasa daerah.
“Jangan kehabisan ide, mari kita saling memberitahukan dengan bahasa daerah, dengan bahasa lolak dengan kearifan lokal. Upayakan lah setiap hari mengajak setidaknya dua orang terdekat untuk patuh protokol kesehatan,” terangnya.
Hal yang dilakukan saat ini, ia anggap akan lebih mudah mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Karena masyarakat memiliki kedekatan secara emosional apabila diingatkan dengan bahasa ibunya atau bahasa kelahirannya.
Bersama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pemerintah akan mensosialisasikan pedoman perubahan perilaku terkait pencegahan penyebaran virus korona dengan 77 bahasa daerah.
“Dengan bahasa yang diterjemahkan ini diharapkan, nantinya bisa lebih cepat mempelajari tentang covid-19, termasuk juga tentang program yang berhubungan dengan kampanye akan lebih baik menggunakan bahasa daerah,” tutup dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini