Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 04 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Penemu vaksin dari BioNTech dan Pfizer yang merupakan pasangan suami istri Profesor Ugur Sahin, dan Oezlem Tuereci yakin bahwa sebentar lagi pandemi Covid-19 segera berakhir. Keyakinan mereka menyusul Inggris menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan darurat untuk vaksin virus Korona. Vaksinasi atau imunisasi masal akan segera dimulai di sana dengan 800 ribu dosis awal vaksin Pfizer dan BioNTech. Vaksin akan didistribusikan minggu depan.
Vaksin Covid-19 berhasil dikembangkan, diuji, dan disetujui dalam jangka waktu cepat. Selama wawancara Rabu (2/12) pagi, Ugur Sahin berseri-seri dan bangga.
“Kami percaya bahwa ini benar-benar awal dari akhir pandemi. Lebih banyak negara perlu menyetujui vaksin tersebut. Pastinya ini awal yang baik,” sebut Sahin pada CNN.
Sahin benar, ini baru permulaan dari akhir. Pemerintah Inggris telah mendapatkan kesepakatan dengan berbagai produsen, berjumlah lebih dari lima dosis per orang. Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer di awal dan lebih cepat daripada Amerika Serikat dan Jerman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Badan Obat-obatan Eropa Uni Eropa mempercepat timeline imunisasi. Saat perlombaan vaksin memanas, negara-negara miskin mungkin tertinggal. Mereka tidak dapat menyaingi kekuatan ilmiah atau ekonomi dari negara-negara kaya dalam hal pengembangan atau pengadaan vaksin.
Perkiraan dari Duke Global Health Innovation Center di Durham, N.C., menunjukkan bahwa beberapa orang di negara berpenghasilan rendah mungkin harus menunggu hingga 2024 untuk mendapatkan vaksinasi. Uni Eropa dan lima negara telah memesan sekitar setengah dari perkiraan pasokan vaksin untuk tahun 2021 seperti laporan Nature.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok global lainnya telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19, juga dikenal sebagai Covax mengembangkan dan mendistribusikan secara adil 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan.
Masalahnya bukan hanya soal suplai, tapi juga logistik. Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu yang sangat dingin yakni minus-94 derajat Fahrenheit.
Itu di luar kemampuan banyak negara saat ini, terutama pada skala yang dibutuhkan untuk program vaksinasi masal. Amerika Serikat sendiri akan membutuhkan setidaknya 50 ribu deep freezer untuk upaya vaksinasi, menurut salah satu produsen.
Beberapa ahli khawatir bahwa peluncuran yang cepat dapat merusak kepercayaan pada imunisasi, terutama jenis yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna, yang menggunakan teknologi mRNA baru yang dapat menyebabkan efek samping jangka pendek. Hanya saja, Inggris, di tengah lonjakan kasus menjelang musim dingin, tidak mau menunggu.
Semua mata akan tertuju pada Inggris saat mulai meluncurkan vaksin Pfizer. Sahin dan Ozlem Tureci dari BioNTech sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Inggris.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Penemu vaksin dari BioNTech dan Pfizer yang merupakan pasangan suami istri Profesor Ugur Sahin, dan Oezlem Tuereci yakin bahwa sebentar lagi pandemi Covid-19 segera berakhir. Keyakinan mereka menyusul Inggris menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan darurat untuk vaksin virus Korona. Vaksinasi atau imunisasi masal akan segera dimulai di sana dengan 800 ribu dosis awal vaksin Pfizer dan BioNTech. Vaksin akan didistribusikan minggu depan.
Vaksin Covid-19 berhasil dikembangkan, diuji, dan disetujui dalam jangka waktu cepat. Selama wawancara Rabu (2/12) pagi, Ugur Sahin berseri-seri dan bangga.
“Kami percaya bahwa ini benar-benar awal dari akhir pandemi. Lebih banyak negara perlu menyetujui vaksin tersebut. Pastinya ini awal yang baik,” sebut Sahin pada CNN.
Sahin benar, ini baru permulaan dari akhir. Pemerintah Inggris telah mendapatkan kesepakatan dengan berbagai produsen, berjumlah lebih dari lima dosis per orang. Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer di awal dan lebih cepat daripada Amerika Serikat dan Jerman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Badan Obat-obatan Eropa Uni Eropa mempercepat timeline imunisasi. Saat perlombaan vaksin memanas, negara-negara miskin mungkin tertinggal. Mereka tidak dapat menyaingi kekuatan ilmiah atau ekonomi dari negara-negara kaya dalam hal pengembangan atau pengadaan vaksin.
Perkiraan dari Duke Global Health Innovation Center di Durham, N.C., menunjukkan bahwa beberapa orang di negara berpenghasilan rendah mungkin harus menunggu hingga 2024 untuk mendapatkan vaksinasi. Uni Eropa dan lima negara telah memesan sekitar setengah dari perkiraan pasokan vaksin untuk tahun 2021 seperti laporan Nature.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok global lainnya telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19, juga dikenal sebagai Covax mengembangkan dan mendistribusikan secara adil 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan.
Masalahnya bukan hanya soal suplai, tapi juga logistik. Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu yang sangat dingin yakni minus-94 derajat Fahrenheit.
Itu di luar kemampuan banyak negara saat ini, terutama pada skala yang dibutuhkan untuk program vaksinasi masal. Amerika Serikat sendiri akan membutuhkan setidaknya 50 ribu deep freezer untuk upaya vaksinasi, menurut salah satu produsen.
Beberapa ahli khawatir bahwa peluncuran yang cepat dapat merusak kepercayaan pada imunisasi, terutama jenis yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna, yang menggunakan teknologi mRNA baru yang dapat menyebabkan efek samping jangka pendek. Hanya saja, Inggris, di tengah lonjakan kasus menjelang musim dingin, tidak mau menunggu.
Semua mata akan tertuju pada Inggris saat mulai meluncurkan vaksin Pfizer. Sahin dan Ozlem Tureci dari BioNTech sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Inggris.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini