Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 04 Desember 2020 |
KalbarOnline.com–Gubernur Ridwan Kamil memprediksi Jawa Barat akan mengalami krisis pangan pada 2021 karena adanya penutupan impor dari negara pengekspor beras sejak semester dua 2020 terkait pandemi Covid-19.
”Jadi intinya ada potensi krisis pangan tahun depan. Semua pihak harus bersemangat menjadikan pangan sebagai ekonomi baru. Saya mengajak orang kota kembali ke desa, tanah yang ditanam nanti disiapkan,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Kota Bandung.
Ridwan mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan mewaspadai kondisi krisis pangan di Jawa Barat. Pihaknya akan menggelar West Java Invesment Summit (WJIS) di bidang pertanian pada 10 Desember.
”Dan yang penting, mereka mau berwirausaha di tanah yang kita sediakan. Kalau swasembada pangan itu lancar, insya Allah ekonomi kita akan terkendali,” terang Ridwan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jabar on the track. Artinya sesuai dengan semangat untuk kembali ke arah yang nanti tumbuh normal.
”Kami perkirakan pada 2021 pertumbuhan ekonomi bisa meningkat sekitar 4,5 sampai 5,5 persen dan ditekankan bisa lebih baik dari itu. Dengan catatan, ada beberapa hal yaitu konsistensi kebijakan, konsistensi dukungan pemda di semua level provinsi dan kabupaten/kota untuk terus menggerakkan perekonomian dengan terukur,” kata Herawanto.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi di Jabar meningkat sekitar 4,5 hingga 5,5 persen. Di antaranya ekspor sudah mulai bergerak, pasar ekspor untuk industri di Jabar sudah mulai terbuka, perdagangan antara pemda provinsi dan daerah dengan dynamic balancing arus manusia, barang dan jasa, kembali bergerak.
”Jadi semua indikator-indikator itu terlihat, menjadikan bahwa angka pertumbuhan ekonomi 4,5 sampai 5,5 persen menjadi sangat valid,” ujar Herawanto.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–Gubernur Ridwan Kamil memprediksi Jawa Barat akan mengalami krisis pangan pada 2021 karena adanya penutupan impor dari negara pengekspor beras sejak semester dua 2020 terkait pandemi Covid-19.
”Jadi intinya ada potensi krisis pangan tahun depan. Semua pihak harus bersemangat menjadikan pangan sebagai ekonomi baru. Saya mengajak orang kota kembali ke desa, tanah yang ditanam nanti disiapkan,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Kota Bandung.
Ridwan mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan mewaspadai kondisi krisis pangan di Jawa Barat. Pihaknya akan menggelar West Java Invesment Summit (WJIS) di bidang pertanian pada 10 Desember.
”Dan yang penting, mereka mau berwirausaha di tanah yang kita sediakan. Kalau swasembada pangan itu lancar, insya Allah ekonomi kita akan terkendali,” terang Ridwan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jabar on the track. Artinya sesuai dengan semangat untuk kembali ke arah yang nanti tumbuh normal.
”Kami perkirakan pada 2021 pertumbuhan ekonomi bisa meningkat sekitar 4,5 sampai 5,5 persen dan ditekankan bisa lebih baik dari itu. Dengan catatan, ada beberapa hal yaitu konsistensi kebijakan, konsistensi dukungan pemda di semua level provinsi dan kabupaten/kota untuk terus menggerakkan perekonomian dengan terukur,” kata Herawanto.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi di Jabar meningkat sekitar 4,5 hingga 5,5 persen. Di antaranya ekspor sudah mulai bergerak, pasar ekspor untuk industri di Jabar sudah mulai terbuka, perdagangan antara pemda provinsi dan daerah dengan dynamic balancing arus manusia, barang dan jasa, kembali bergerak.
”Jadi semua indikator-indikator itu terlihat, menjadikan bahwa angka pertumbuhan ekonomi 4,5 sampai 5,5 persen menjadi sangat valid,” ujar Herawanto.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini