KalbarOnline.com – Aksi baku tembak terjadi antara anggota Polri dan kelompok laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) yang menyebabkan 6 orang tewas. Hal ini di karenakan kelompok FPI memepet mobil polisi dan menodongkan senjata api dan senjata tajam, berupa celurit, dan pedang.
Mengenai hal itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Samsul Ma’arif menyatakan dukungannya atas tindakan Polri. Sebab, hal tersebut merupakan salah satu bentuk tindak tegas yang harus dilakukan karena menyangkut hilangnya nyawa.
’’Mendukung Sikap tegas Polri dalam hal ini yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya dalam penindakan terhadap siapapun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip justice before the law,’’ jelasnya melalui siaran pers, Senin (7/12).
Dia juga menyatakan kecamannya terhadap aktivitas premanisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas), khususnya seperti yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek. Hal tersebut menimbulkan bentrokan yang tidak bisa dihindari dan akhirnya menelan korban.
Dia pun berpesan kepada seluruh tokoh masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Jangan ada perpecahan antar masyarakat akibat terprovokasi. ’’Kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi dan memprovokasi umat,’’ imbuh dia.
Mengingat di situasi pandemi Covid-19, ia berharap agar masyarakat sadar untuk patuhi protokol kesehatan dan menghindai segala bentuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. ’’Kami menghimbau semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi covid-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibukota Jakarta,’’ tutupnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment