Hasil Survei, Seberapa Betah Mahasiswa Indonesia Belajar dari Rumah?

KalbarOnline.com – Tepat pada Januari 2021, para mahasiswa dipastikan akan kembali kuliah tatap muka setelah berbulan-bulan menjalani proses belajar di rumah. Hal itu sudah tercantum dalam SKB Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020, dan Nomor 402-3987 Tahun 2020.

Menurut Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia yang dilakukan Lifepal pada Triwulan IV 2020, tanggapan mahasiswa terkait kegiatan belajar di rumah memang cukup variatif. Namun sebagian besar responden menyatakan bahwa cukup senang dengan kegiatan belajar di rumah.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Berikut adalah hasil survei seputar aktivitas e-learning atau belajar online dari mahasiswa di Indonesia yang dilakukan oleh Lifepal.

Sebagian besar mahasiswa senang belajar di rumah

Di masa pandemi, secara umum mobilitas mahasiswa berkurang drastis. Alhasil pengeluaran transportasi, termasuk ongkos pulang pergi ke kampus dan bahan bakar mobil maupun motor menurun drastis pula. Sebanyak 40% dari total responden menyatakan cukup senang dengan program belajar dari rumah selama Pandemi Covid-19. Sementara itu 34,8 persen diantaranya kurang senang.

Namun jika dilihat secara detail, responden mahasiswa (pria) jauh lebih senang belajar di rumah ketimbang mahasiswi. Lantas seperti apakah minat mahasiswa dan mahasiswa terkait program e-learning di luar yang diwajibkan oleh perguruan tinggi?

Baca Juga :  Pemkot Tangsel Imbau Mall Sediakan Hand Sanitizier, Bang Ben: Di Taman Kita Siapkan

Seberapa tertarik mengikuti kegiatan e-learning di luar kuliah?

Sebagian besar responden mahasiswa baik pria atau wanita cukup tertarik mengikuti kegiatan e-learning berupa webinar di luar yang diwajibkan perguruan tinggi. Sebanyak 28,7% responden kerap melakukan aktivitas ini sebulan sekali.

Sementara itu, 24,4% melakukannya lebih dari sekali dalam sebulan, 19,7% lainnya melakukannya lebih dari seminggu, dan yang paling sering (seminggu sekali) berjumlah 13,3%.  Adapun 13,8% responden lainnya tidak terlalu suka mengikuti kegiatan e-learning di luar yang diwajibkan universitasnya.

Bisnis dan keuangan, tema e-learning paling disukai mahasiswa

Sebanyak 57,9% responden mengatakan bahwa tema bisnis, keuangan, serta tips-tips investasi, menabung, serta entrepreneurship menjadi tema yang paling menarik di antara yang lain. Tema menarik kedua setelahnya adalah pengembangan keterampilan seperti bahasa asing, memasak, dan lainnya, disusul oleh politik dan hukum, seni budaya, dan teknologi.

Berapa biaya yang umumnya dikeluarkan oleh mahasiswa untuk e-learning?

Baca Juga :  Berkunjung ke MUI, Kapolri Listyo Sigit Ingin Perkuat Silaturahmi

Sebanyak 73,3% responden mengaku, mereka tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mengikuti kegiatan e-learning di luar kewajiban kampus. Sebanyak 21,9% responden lain mengeluarkan dana kurang dari Rp 250 ribu, 3,8% lainnya Rp 250 hingga Rp 500 ribu, dan sisanya adalah Rp 500 ribu ke atas.

Menurut riset bertajuk e-Conomy SEA 2020 yang digarap Google, Temasek, dan Bain & Company, 8 dari 10 warga di Asia Tenggara memandang teknologi sebagai salah satu hal yang membantu di masa pandemi.

Sektor pendidikan sendiri menjadi sektor yang paling diuntungkan dari munculnya konsumen-konsumen baru di bidang teknologi. Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia 2020

Survei dilakukan dengan metode random sampling terhadap 443 responden yang merupakan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia. Survei berlangsung pada 6 Oktober hingga 4 Desember 2020. Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, pria 144 dan wanita 299. [ind]

Comment