Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 17 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Salah seorang pemuda di Desa Pananrang, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, nyaris menjadi korban perkosaan. Lebih ironisnya lagi, pemuda yang diketahui bernama Mursalim (24) itu hendak diperkosa seorang pria berinisial SA (48).
Usai berhasil melepaskan diri dari SA, Mursalim (MS) pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Mattiro Bulu, Polres Pinrang. Kejadian itu sendiri berlangsung pada 7 Desember lalu sekira pukul 04.00 Wita.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Negara menceritakan jika kejadian itu bermula ketika MS hendak pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Ia dari arah Kariango menuju Bungalosie.
Tapi, ketika hendak masuk ke dalam gang rumahnya, pelaku, SA, warga Bulu, Kelurahan Manarang, Mattiro Bulu, tiba-tiba muncul. Pelaku langsung menangkap dan membanting korban ke tanah, bermaksud untuk memperkosanya.
Namun, MS melakukan perlawanan. Ia mengigit tangan dan mencekik leher SA hingga berhasil lolos. MS pun kemudian melarikan diri dari lokasi tersebut. “Akibat kejadian itu korban tidak terima dan melapor ke polisi,” imbuh Dharma.
Belakangan setelah SA ditangkap oleh polisi, dia mengaku saat itu ia mengira bahwa MS adalah seorang perempuan sehingga ia berniat memerkosanya. “Dia mengaku kalau dia mengira korban adalah seorang wanita, apalagi pada saat kejadian memang tengah malam dan di lorong sempit,” tutupnya. [ind]
KalbarOnline.com – Salah seorang pemuda di Desa Pananrang, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, nyaris menjadi korban perkosaan. Lebih ironisnya lagi, pemuda yang diketahui bernama Mursalim (24) itu hendak diperkosa seorang pria berinisial SA (48).
Usai berhasil melepaskan diri dari SA, Mursalim (MS) pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Mattiro Bulu, Polres Pinrang. Kejadian itu sendiri berlangsung pada 7 Desember lalu sekira pukul 04.00 Wita.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Negara menceritakan jika kejadian itu bermula ketika MS hendak pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Ia dari arah Kariango menuju Bungalosie.
Tapi, ketika hendak masuk ke dalam gang rumahnya, pelaku, SA, warga Bulu, Kelurahan Manarang, Mattiro Bulu, tiba-tiba muncul. Pelaku langsung menangkap dan membanting korban ke tanah, bermaksud untuk memperkosanya.
Namun, MS melakukan perlawanan. Ia mengigit tangan dan mencekik leher SA hingga berhasil lolos. MS pun kemudian melarikan diri dari lokasi tersebut. “Akibat kejadian itu korban tidak terima dan melapor ke polisi,” imbuh Dharma.
Belakangan setelah SA ditangkap oleh polisi, dia mengaku saat itu ia mengira bahwa MS adalah seorang perempuan sehingga ia berniat memerkosanya. “Dia mengaku kalau dia mengira korban adalah seorang wanita, apalagi pada saat kejadian memang tengah malam dan di lorong sempit,” tutupnya. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini