Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 23 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Mutasi virus Korona strain baru yang terjadi di Inggris diyakini tak mempengaruhi tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19, Pfizer. Hal itu diyakini oleh pasangan suami istri peneliti peneliti Ozlem Tureci dan Ugur Sahin, pemilik BioNTech.
CEO BioNTech itu, perusahaan farmasi Jerman yang bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yakin suntikan mereka dapat mengatasi jenis baru virus Korona yang diidentifikasi di Inggris. CEO BioNTech dr. Ugur Sahin mengatakan, mereka yakin vaksin tersebut tetap bisa meningkatkan kekebalan terhadap varian virus baru.
“Sangat mungkin bahwa kekebalan oleh vaksin ini juga dapat menangani varian virus baru,” seperti laporan Associated Press.
Baca Juga: Kisah Cinta dan Kehidupan Pasangan Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur
Menurut dr. Sahin, mereka sedang melakukan eksperimen untuk memastikan hal ini, dan akan mendapatkan hasil dalam dua minggu ke depan. Dia menambahkan kemungkinan vaksin mereka akan efektif.
“Akan efektif pada varian Inggris relatif (manjur atau berhasil),” seperti laporan AP.
Sebab protein pada strain baru, yang menjadi target vaksin, 99 persen mirip dengan strain lain. Saat ini beberapa bagian di Inggris mengalami penguncian yang lebih ketat setelah mengetahui strain baru tersebut dapat mencapai 70 persen lebih cepat menular seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (23/12). Sejak itu, beberapa negara termasuk Denmark, Irlandia, Belgia, dan Israel telah membatasi perjalanan masuk dari Inggris.
Mantan kepala FDA, mengatakan pada hari Senin (21/12) Dr. Scott Gottlieb, menyebut varian baru sudah ada di AS. Jadi larangan bepergian melawan Inggris tidak akan efektif. Pakar penyakit menular Anthony Fauci setuju strain baru itu mungkin sudah ada di AS.
Sementara itu, vaksin pertama dari Pfizer-BioNTech dan Moderna sedang didistribusikan di seluruh AS menyusul otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration bulan ini. Dan Inggris sudah melaksanakan vaksinasi tersebut sebelum mutasi virus baru ditemukan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Mutasi virus Korona strain baru yang terjadi di Inggris diyakini tak mempengaruhi tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19, Pfizer. Hal itu diyakini oleh pasangan suami istri peneliti peneliti Ozlem Tureci dan Ugur Sahin, pemilik BioNTech.
CEO BioNTech itu, perusahaan farmasi Jerman yang bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yakin suntikan mereka dapat mengatasi jenis baru virus Korona yang diidentifikasi di Inggris. CEO BioNTech dr. Ugur Sahin mengatakan, mereka yakin vaksin tersebut tetap bisa meningkatkan kekebalan terhadap varian virus baru.
“Sangat mungkin bahwa kekebalan oleh vaksin ini juga dapat menangani varian virus baru,” seperti laporan Associated Press.
Baca Juga: Kisah Cinta dan Kehidupan Pasangan Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur
Menurut dr. Sahin, mereka sedang melakukan eksperimen untuk memastikan hal ini, dan akan mendapatkan hasil dalam dua minggu ke depan. Dia menambahkan kemungkinan vaksin mereka akan efektif.
“Akan efektif pada varian Inggris relatif (manjur atau berhasil),” seperti laporan AP.
Sebab protein pada strain baru, yang menjadi target vaksin, 99 persen mirip dengan strain lain. Saat ini beberapa bagian di Inggris mengalami penguncian yang lebih ketat setelah mengetahui strain baru tersebut dapat mencapai 70 persen lebih cepat menular seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (23/12). Sejak itu, beberapa negara termasuk Denmark, Irlandia, Belgia, dan Israel telah membatasi perjalanan masuk dari Inggris.
Mantan kepala FDA, mengatakan pada hari Senin (21/12) Dr. Scott Gottlieb, menyebut varian baru sudah ada di AS. Jadi larangan bepergian melawan Inggris tidak akan efektif. Pakar penyakit menular Anthony Fauci setuju strain baru itu mungkin sudah ada di AS.
Sementara itu, vaksin pertama dari Pfizer-BioNTech dan Moderna sedang didistribusikan di seluruh AS menyusul otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration bulan ini. Dan Inggris sudah melaksanakan vaksinasi tersebut sebelum mutasi virus baru ditemukan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini