Covid-19 Ancam Dunia, Natal Dirayakan dengan Pembatasan Ketat

KalbarOnline.com – Umat Kristiani tahun ini merayakan Natal dengan cara dan suasana berbeda. Di setiap negara, perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 harus tetap mematuhi protokol kesehatan agar bisa menekan lonjakan kasus baru.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dilansir dari Washington Post, Jumat (25/12), semua negara di dunia harus membatasi perayaan liburan mereka karena virus korona yang meluas di beberapa bagian dunia. Liburan diatur untuk tetap berjalan, tapi lebih terbatas disbanding sebelumnya. Berikut ini adalah rangkuman perayaan Natal di sejumlah negara di dunia.

Australia

Negara bagian Victoria di Australia melaporkan tidak ada kasus Covid-19 baru menjelang Natal. Namun, negara bagian itu memberlakukan pembatasan pada pelancong dari beberapa negara bagian lain, seperti New South Wales, yang pada Rabu (23/12) melaporkan 9 kasus baru. ’’Virus tidak berhenti sampai Natal; kami tidak berhenti karena Natal,’’ kata kepala pengujian Victoria Jeroen Weimar. ’’Jika Anda mengalami gejala pada Natal, pergi dan lakukan tes saat Natal,’’ tegasnya.

Pemerintah New South Wales, yang merupakan negara bagian terpadat di Australia, mengumumkan bahwa tingkat kasus baru cukup rendah untuk meringankan pembatasan yang membatasi pertemuan sosial selama Natal. ’’Perubahan sederhana untuk memperhitungkan fakta bahwa setiap orang mengalami tahun yang sangat sulit,’’ kata Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian, seperti dilansir dari Reuters.

Di bawah aturan yang dilonggarkan, penduduk Greater Sydney dapat menampung hingga 10 orang, sementara pinggiran utara kota yang paling terpukul diizinkan menerima 5 tamu dari daerah tersebut.

Baca Juga :  Kemenag Minta Perayaan Tahun Baru Islam Terapkan Protokol Kesehatan

Selandia Baru

Negara di kawasan Samudera Pasifik ini mencatat 49 kasus Covid aktif. 9 di antaranya baru terdeteksi pada pelancong dari luar negeri.

Negara itu telah memberlakukan pembatasan perbatasan yang ketat untuk membatasi pelancong internasional yang dapat membawa virus. Itu berarti beberapa keluarga pada Natal ini harus tetap berpisah karena larangan perjalanan. Tetapi mereka yang berada di dalam negeri dapat merayakan bersama.

Vietnam

Vietnam telah menjadi negara pelopor lain dalam mengendalikan Covid. Pada 30 November, negara tersebut melaporkan kasus pertama penularan lokal dalam 89 hari, hanya 10 hari dari 99 hari sebelumnya, yang terjadi pada Juli. Vietnam memberlakukan pembatasan ketat pada perjalanan internasional dan sistem pelacakan kontak yang kuat.

Baca Juga :  Sah! Joe Biden-Kamala Harris Resmi Dilantik Jadi Presiden AS

Taiwan

Taiwan pada Selasa (22/12) memecahkan rentetan kasus virus Korona yang ditularkan secara lokal selama 253 hari, setelah seorang pilot dari Selandia Baru dinyatakan positif. Mulai 1 Desember, masker wajib digunakan di tempat umum di Taiwan.

Rwanda

Pemerintah Rwanda mengizinkan kelompok agama berkumpul hanya sekali seminggu untuk kebaktian dengan kapasitas 50 persen. Sebagian besar umat Kristen berkumpul pada hari Minggu, tetapi pihak berwenang akan mengizinkan jemaat mengadakan kebaktian pada hari Natal.

’’Natal, bagi umat Kristen, lebih dari sekadar hari biasa; dan kami menyadari hal itu. Kali ini, gereja yang sudah beroperasi akan mengadakan kebaktian pada hari Natal,’’ kata Menteri Pemerintah Lokal Anastase Shyaka mengatakan kepada Rwanda’s New Times. ’’Kami mendesak para pemimpin gereja selama pertemuan baru-baru ini, mereka harus memperketat dan mendukung upaya dalam mengamati tindakan pencegahan Covid-19,’’ katanya. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment