Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 27 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Kasus baru Covid-19 kian hari terus bertambah. Angkanya di atas 6 ribu kasus. Kondisi ini dinilai sebagai dampak dari menurunnya kesadaran atau ketidakdisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, sangat disayangkan terdapat tren penurunan angka kedisiplinan protokol kesehatan bertolak belakang dengan grafik kenaikan kasus. Menurutnya, grafik kasus ini bukan hanya sekadar angka, namun merefleksikan jumlah nyawa manusia.
“Naik atau turunnya grafik ini ada di tangan kita semua, hanya kita lah masyarakat yang bisa menurunakn dan menaikan grafik ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
“Ingat, bahwa setiap kenaikan grafik bukan hanya timbulkan kasus, namun berpotensi timbulkan kematian. Mohon ingat hal ini ketika memutuskan utk bepergian, beraktivitas, berkerumun atau ketika tidak menaati protokol kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak,” tambah Prof Wiku.
Prof Wiku mengingatkan, bagi masyarakat agar ingat Covid-19 dapat menyerang siapapun. Langkah pencegahan yang saat ini bisa kita lakukan adalah protokol 3M.
“Mulailah dari diri sendiri dan sebarkan kepatuhan ke orang terdekat,” katanya.
Prof Wiku meminta pemerintah daerah melakukan penanganan yang terbaik lewat pemasifan 3T (testing, tracing, treatment) dan penegakan disiplin protokol kesehatan sehingga risiko Covid-19 di daerah bisa dikendalikan,” tuturnya.
Menurutnya masih tingginya kasus aktif masih disebabkan masih tingginya penularan di masy. Hal ini juga terkait dengan kurangnya deteksi dini pada kasus aktif sehingga kasus tersebut menular ke kasus lainnya di sekitarnya.
“Banyaknya pasien menambah beban penanganan pasien Covid-19 dan menyebabkan tidaj optimal. Deteksi dini dan treatmen terhadap pasien Covid-19 harus diperhatikan pimpinan daerah,” jelasnya.
KalbarOnline.com – Kasus baru Covid-19 kian hari terus bertambah. Angkanya di atas 6 ribu kasus. Kondisi ini dinilai sebagai dampak dari menurunnya kesadaran atau ketidakdisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, sangat disayangkan terdapat tren penurunan angka kedisiplinan protokol kesehatan bertolak belakang dengan grafik kenaikan kasus. Menurutnya, grafik kasus ini bukan hanya sekadar angka, namun merefleksikan jumlah nyawa manusia.
“Naik atau turunnya grafik ini ada di tangan kita semua, hanya kita lah masyarakat yang bisa menurunakn dan menaikan grafik ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
“Ingat, bahwa setiap kenaikan grafik bukan hanya timbulkan kasus, namun berpotensi timbulkan kematian. Mohon ingat hal ini ketika memutuskan utk bepergian, beraktivitas, berkerumun atau ketika tidak menaati protokol kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak,” tambah Prof Wiku.
Prof Wiku mengingatkan, bagi masyarakat agar ingat Covid-19 dapat menyerang siapapun. Langkah pencegahan yang saat ini bisa kita lakukan adalah protokol 3M.
“Mulailah dari diri sendiri dan sebarkan kepatuhan ke orang terdekat,” katanya.
Prof Wiku meminta pemerintah daerah melakukan penanganan yang terbaik lewat pemasifan 3T (testing, tracing, treatment) dan penegakan disiplin protokol kesehatan sehingga risiko Covid-19 di daerah bisa dikendalikan,” tuturnya.
Menurutnya masih tingginya kasus aktif masih disebabkan masih tingginya penularan di masy. Hal ini juga terkait dengan kurangnya deteksi dini pada kasus aktif sehingga kasus tersebut menular ke kasus lainnya di sekitarnya.
“Banyaknya pasien menambah beban penanganan pasien Covid-19 dan menyebabkan tidaj optimal. Deteksi dini dan treatmen terhadap pasien Covid-19 harus diperhatikan pimpinan daerah,” jelasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini