Awas! Konsumusi Jengkol dan Alkohol Bisa Dideteksi Positif Covid-19 oleh GeNose

KalbarOnline.com – Alat pendeteksi Covid-19 besutan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose, sudah mengantongi izin edar dan siap dipasarkan. Prinsip kerja alat berbasis sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence itu, semakin banyak sampel yang dipakai untuk menguji maka tingkat akurasi alat ini pun akan semakin baik.

Namun, alat ini mempunyai kelemahan terhadap bau yang sangat tajam. Hal itu diutarakan Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna yang mengungkapkan, bahwa sensor alat pendeteksi tersebut sangat sensitif.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Jadi sebelum tes jangan konsumsi makanan baunya sangat tajam, seperti jengkol, pete, dan durian. Lalu minuman beralkohol. Minimal satu jam sebelum lakukan tes jangan konsumsi apapun,” kata Kuwat dilansir dari RRI, Senin (28/12/2020).

Untuk itu, dilansir dari Tempo, pasien satu jam sebelum pengetesan dilarang mengkonsumsi alkohol. Selain itu, pasien diizinkan untuk makan satu jam sebelum pengetesan namun disarankan tidak mengkonsumsi makanan dengan aroma sensitif seperti jengkol, durian, juga petai. Pasien juga tidak boleh merokok satu jam sebelumnya.

Baca Juga :  Perkuat Testing, Tracing, dan Treatment, Pemprov DKI Jakarta Bersama Human Initiative Luncurkan 3 Unit Mobile Lab

“Untuk hal-hal yang berbau sensitif berpotensi mengganggu sinyal deteksi alat ini, bisa-bisa malah dianggap positif (reaktif),” ujarnya.

Untuk pasien yang sedang memiliki sakit gigi dan membuat bau napasnya menyengat juga menjadi catatan. Kuwat menuturkan, dalam penelitian atas alat ini timnya memgakui belum sempat memisahkan deteksi bau napas akibat sakit gigi dan lainnya.

Dalam satu bulan ke depan, Kuwat menjanjikan tim akan kembali menganilisa dan memperbaharui lagi software sistem kecerdasan buatan yang menjadi otak alat itu, sehingga orang dalam kondisi sakit gigi pun bisa menggunakan alat itu lebih optimal.

Lebih jauh, Kuwat menyatakan, pada tahap awal penerapan GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19. Dimana, dalam uji diagnostik setiap pasien diambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.

Baca Juga :  Calon Petahana Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Terpapar Covid-19

Dalam uji diagnostik itu, setiap orang akan diambil dua kali sampel napasnya sehingga total ada 3.200 sampel yang akan diperiksa.

“Uji diagnostik GeNose akan dilakukan di 9 rumah sakit (RS) di sejumlah kota di Indonesia,” ujarnya.

“Beberapa rumah sakit itu berlokasi di DIY, misalnya RS Umum Pusat Dr Sardjito, RS Akademik UGM, RS Bhayangkara Polda DIY, RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro di Kabupaten Bantul, dan RS Pusat Angkatan Udara Hardjolukito,” jelasnya. [rif]

Comment