Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 29 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengingatkan bahwa GeNose dan Rapid Antigen CePAD merupakan alat pendetektsi Covid-19. Bukan pengganti alat swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Bambang Brodjonegoro mengatakan, kapasitas GeNose dan CePAD hanya untuk skrining atau deteksi virus dengan cepat. “Ini alat untuk skrining, alat untuk deteksi cepat. Jadi tidak bersifat menggantikan diagnosis yang memang hanya bisa dilakukan dengan gold standar PCR. Jadi tidak mungkin alat lain bisa menjadi pengganti (PCR),” ujar Bambang dalam siaran YouTube Kemenristek/BRI, Selasa (29/12).
Meskipun begitu, dia mendorong penggunaan GeNose dan CePAD dapat dimanfaatkan dengan masif. Dengan harapan, kegiatan ekonomi dapat berjalan.
Mantan Kepala Bappenas itu meminta seluruh pimpinan kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda), dan perusahaan untuk memakai kedua alat tersebut. Alasannya, untuk pertimbangan deteksi Covid-19 secara cepat dan meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat.
Baca juga: Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Kantongi Izin Edar
“Baik itu untuk mahasiswa kalau di kampus, karyawan kalau untuk industri misalkan. Kemudian penumpang jika itu untuk bandara dan terminal. Mudah-mudahan dengan penggunaan alat ini, pengendalian kita untuk covid-19 bisa jauh lebih baik,” pungkas Bambang.
Baca juga: Menristek Apresiasi Alat Deteksi Covid-19 Buatan Anak Bangsa
Pada dasarnya Bambang Brodjonegoro sangat mengapresiasi dua inovasi alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa tersebut. Yakni, GeNose dan Rapid Antigen CePAD.
GeNose merupakan alat deteksi Covid-19 melalui hembusan nafas karya Universitas Gadjah Mada (UGM). CePAD adalah alat Rapid Test Antigen dari Universitas Padjajaran (Unpad).
KalbarOnline.com – Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengingatkan bahwa GeNose dan Rapid Antigen CePAD merupakan alat pendetektsi Covid-19. Bukan pengganti alat swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Bambang Brodjonegoro mengatakan, kapasitas GeNose dan CePAD hanya untuk skrining atau deteksi virus dengan cepat. “Ini alat untuk skrining, alat untuk deteksi cepat. Jadi tidak bersifat menggantikan diagnosis yang memang hanya bisa dilakukan dengan gold standar PCR. Jadi tidak mungkin alat lain bisa menjadi pengganti (PCR),” ujar Bambang dalam siaran YouTube Kemenristek/BRI, Selasa (29/12).
Meskipun begitu, dia mendorong penggunaan GeNose dan CePAD dapat dimanfaatkan dengan masif. Dengan harapan, kegiatan ekonomi dapat berjalan.
Mantan Kepala Bappenas itu meminta seluruh pimpinan kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda), dan perusahaan untuk memakai kedua alat tersebut. Alasannya, untuk pertimbangan deteksi Covid-19 secara cepat dan meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat.
Baca juga: Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Kantongi Izin Edar
“Baik itu untuk mahasiswa kalau di kampus, karyawan kalau untuk industri misalkan. Kemudian penumpang jika itu untuk bandara dan terminal. Mudah-mudahan dengan penggunaan alat ini, pengendalian kita untuk covid-19 bisa jauh lebih baik,” pungkas Bambang.
Baca juga: Menristek Apresiasi Alat Deteksi Covid-19 Buatan Anak Bangsa
Pada dasarnya Bambang Brodjonegoro sangat mengapresiasi dua inovasi alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa tersebut. Yakni, GeNose dan Rapid Antigen CePAD.
GeNose merupakan alat deteksi Covid-19 melalui hembusan nafas karya Universitas Gadjah Mada (UGM). CePAD adalah alat Rapid Test Antigen dari Universitas Padjajaran (Unpad).
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini