Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 07 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Perguruan tinggi Indonesia berhasil menciptakan alat untuk deteksi dini Covid-19, yakni GeNose C19 milik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan CePAD hasil inovasi Universitas Padjajaran (Unpad). GeNose merupakan alat deteksi lewat hembusan nafas dan CePAD merupakan alat rapid antigen.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy pun berharap dua inovasi anak bangsa ini digunakan secara masif dan tidak disia-siakan pemanfaatannya.
“Semoga ini tidak mubazir hanya gara-gara kita gagal melakukan sosialisasi dan promosi. Padahal jelas alat-alat ini sangat baik yang sangat handal,” terang dia dalam telekonferensi pers Penyerahan GeNose C19, Kamis (7/1).
Untuk bisa dimanfaatkan secara luas, pihaknya akan melakukan pemantauan untuk pengembangan serta perbaikan dari GeNose dan CePAD. Di mana ia menyadari bahwa produk baru diharuskan untuk mendapatkan perhatian untuk aplikasinya.
Baca Juga: Kemenko PMK Harapkan GeNose dan CePAD Dapat Segera Dimanfaatkan
“Produk baru pasti masih banyak kekurangan biasanya. Maka dari itu harus diadakan perbaikan dan untuk bisa melakukan perbaikan salah satunya adalah dengan melakukan evaluasi dari konsumen,” jelasnya.
Selain itu, perlu juga perhatian untuk ketersediaan alat baku produksi alat tersebut. Dia berharap tidak ada kendala untuk pengalokasian bahan baku pembuatan GeNose dan CePAD.
“Jangan sampai bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mendukung alat ini tidak ada. Ini harus ditata dengan baik,” tutur dia.
Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap daerah mana saja yang akan memanfaatkan alat tersebut. Serta juga mendengar keluhan masyarakat untuk kemajuan produk itu sendiri.
“Misal yang dianggap yang kurang enak itu misalnya dalam tabung GeNose untuk menampung udara dari nafas misalnya itu. Jadi harus dikembangkan yang lebih kreatif, misalnya dengan bahan-bahan yang bisa di recycle,” pungkas Muhadjir.
KalbarOnline.com – Perguruan tinggi Indonesia berhasil menciptakan alat untuk deteksi dini Covid-19, yakni GeNose C19 milik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan CePAD hasil inovasi Universitas Padjajaran (Unpad). GeNose merupakan alat deteksi lewat hembusan nafas dan CePAD merupakan alat rapid antigen.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy pun berharap dua inovasi anak bangsa ini digunakan secara masif dan tidak disia-siakan pemanfaatannya.
“Semoga ini tidak mubazir hanya gara-gara kita gagal melakukan sosialisasi dan promosi. Padahal jelas alat-alat ini sangat baik yang sangat handal,” terang dia dalam telekonferensi pers Penyerahan GeNose C19, Kamis (7/1).
Untuk bisa dimanfaatkan secara luas, pihaknya akan melakukan pemantauan untuk pengembangan serta perbaikan dari GeNose dan CePAD. Di mana ia menyadari bahwa produk baru diharuskan untuk mendapatkan perhatian untuk aplikasinya.
Baca Juga: Kemenko PMK Harapkan GeNose dan CePAD Dapat Segera Dimanfaatkan
“Produk baru pasti masih banyak kekurangan biasanya. Maka dari itu harus diadakan perbaikan dan untuk bisa melakukan perbaikan salah satunya adalah dengan melakukan evaluasi dari konsumen,” jelasnya.
Selain itu, perlu juga perhatian untuk ketersediaan alat baku produksi alat tersebut. Dia berharap tidak ada kendala untuk pengalokasian bahan baku pembuatan GeNose dan CePAD.
“Jangan sampai bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mendukung alat ini tidak ada. Ini harus ditata dengan baik,” tutur dia.
Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap daerah mana saja yang akan memanfaatkan alat tersebut. Serta juga mendengar keluhan masyarakat untuk kemajuan produk itu sendiri.
“Misal yang dianggap yang kurang enak itu misalnya dalam tabung GeNose untuk menampung udara dari nafas misalnya itu. Jadi harus dikembangkan yang lebih kreatif, misalnya dengan bahan-bahan yang bisa di recycle,” pungkas Muhadjir.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini