KalbarOnline.com – GeNose dikatakan bakal menjadi alat screening utama guna mendeteksi awal seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dengan menjadikan GeNose sebagai alat screening utama, maka lokasi-lokasi ramai manusia bisa diminimalisasi dari penyebaran Covid-19.
“Saat ini GeNose sedang kita dorong untuk menjadi alat screening utama, jadi bukan alat diagnosis, tapi alat screening utama,” ujarnya dalam acara forum secara virtual, Sabtu (30/1).
Baca Juga: Kemenhub Terbitkan SE Penggunaan GeNose untuk Perjalanan KA Jarak Jauh
Seperti diketahui, GeNose dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang telah diujicobakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pada 5 Februari mendatang, GeNose akan disediakan di seluruh stasiun kereta api, dan bertahap disebarkan ke bandar udara (bandara).
Selain GeNose, lanjutnya, pemerintah juga akan mendorong penggunaan produk rapid antigen buatan Universitas Padjajaran (Unpad) yang diberikan merek CePAD sebagai bagian dari alat screening Covid-19 di Tanah Air.
Menurutnya, kedua alat itu diyakini lebih mudah, murah, dan cepat dalam proses pendeteksiannya. “Tentunya screening baik GeNose maupun CePAD dari Unpad ini bisa menyediakan screening yang mudah, murah, cepat, tapi juga akurat,” kata Luhut.
Sebagai informasi, UGM mengklaim hasil uji coba tes Corona di GeNose menunjukkan sensitivitas 92 persen. Dalam uji validasi yang dilakukan, ada sebanyak 615 sampel napas, dan 382 napas di antaranya disebutkan berpola positif Covid-19.
Namun efektivitas GeNose berisiko menurun karena adanya persyaratan yang harus dilakukan oleh pengguna, yakni tidak boleh merokok atau makan yang berbau menyengat sebelum melakukan tes.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment