Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 29 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Indonesia saat ini masih menanti penyelesaian tahap uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac asal Tiongkok tahap 3 di Bandung, Jawa Barat. Tak hanya itu, Indonesia juga akan memesan vaksin lainnya termasuk vaksin Negara-negara Barat seperti AstraZeneca dari Inggris. Kabar baik lainnya, Indonesia juga menyetejui pembelian vaksin Pfizer-BioNTech asal Amerika Serikat/Jerman yang manjur lebih dari 90 persen.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampai sekarang ada 5 jalur pengadaan vaksin yang sudah ditempuh, 4 di antaranya bilateral, 1 multilateral. Dari 4 bilateral ini, Indonesia sudah menandatangani kontrak dengan Sinovac sebesar 125 juta dan Indonesia punya opsi untuk menambahkannya.
Indonesia juga sudah menandatangani kontrak dengan Novavax Amerika Serikat sebesar 130 juta. ’’Kita saat akan segera tanda tangan kontrak dengan AstraZeneca utk 100 juta dosis vaksin, sebagian firm, sebagian opsi,’’ katanya dalam live virtual di Youtube Setpres, Selasa (29/12).
Kabar baiknya Indonesia juga akan memesan vaksin Covid-19 yang manjur dari Pfizer-BioNTech. Vaksin itu juga sudah disetujui oleh Singapura dan mulai disuntikkan di Inggris. ’’Kita juga akan segera tanda tangan kontrak dengan BioNTech-Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin, 50 juta firm, sisanya opsi,” kata Menkes Budi. ’’Kami harap finalisasi dengan AstraZeneca dan Pfizer bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini,’’ tambahnya.
Total ada 400 juta dosis vakksin, 100 juta akan didatangkan dari Tiongkok. 100 jutaan dari Bovavax yaitu perusahaan AS-Kanada, 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca dari Inggris, 100 jutaan lagi didatangkan dari Pfizer/BioNTech gabungan Jerman-AS,” paparnya.
Dari 269 juta rakyat Indonesia, kalau ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta, target vaksinasi adalah 181 juta rakyat. Dengan perhitungan bahwa 1 orang butuh 2 dosis vaksin dan guidelines WHO persiapkan 15 persen untuk cadangan, total vaksin yang dibutuhkan 426 juta vaksin. ’’Diharpkan vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera lakukan penyuntikan ke rakyat Indonesia yang 180 juta orang tadi,’’ katanya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Indonesia saat ini masih menanti penyelesaian tahap uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac asal Tiongkok tahap 3 di Bandung, Jawa Barat. Tak hanya itu, Indonesia juga akan memesan vaksin lainnya termasuk vaksin Negara-negara Barat seperti AstraZeneca dari Inggris. Kabar baik lainnya, Indonesia juga menyetejui pembelian vaksin Pfizer-BioNTech asal Amerika Serikat/Jerman yang manjur lebih dari 90 persen.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampai sekarang ada 5 jalur pengadaan vaksin yang sudah ditempuh, 4 di antaranya bilateral, 1 multilateral. Dari 4 bilateral ini, Indonesia sudah menandatangani kontrak dengan Sinovac sebesar 125 juta dan Indonesia punya opsi untuk menambahkannya.
Indonesia juga sudah menandatangani kontrak dengan Novavax Amerika Serikat sebesar 130 juta. ’’Kita saat akan segera tanda tangan kontrak dengan AstraZeneca utk 100 juta dosis vaksin, sebagian firm, sebagian opsi,’’ katanya dalam live virtual di Youtube Setpres, Selasa (29/12).
Kabar baiknya Indonesia juga akan memesan vaksin Covid-19 yang manjur dari Pfizer-BioNTech. Vaksin itu juga sudah disetujui oleh Singapura dan mulai disuntikkan di Inggris. ’’Kita juga akan segera tanda tangan kontrak dengan BioNTech-Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin, 50 juta firm, sisanya opsi,” kata Menkes Budi. ’’Kami harap finalisasi dengan AstraZeneca dan Pfizer bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini,’’ tambahnya.
Total ada 400 juta dosis vakksin, 100 juta akan didatangkan dari Tiongkok. 100 jutaan dari Bovavax yaitu perusahaan AS-Kanada, 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca dari Inggris, 100 jutaan lagi didatangkan dari Pfizer/BioNTech gabungan Jerman-AS,” paparnya.
Dari 269 juta rakyat Indonesia, kalau ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta, target vaksinasi adalah 181 juta rakyat. Dengan perhitungan bahwa 1 orang butuh 2 dosis vaksin dan guidelines WHO persiapkan 15 persen untuk cadangan, total vaksin yang dibutuhkan 426 juta vaksin. ’’Diharpkan vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera lakukan penyuntikan ke rakyat Indonesia yang 180 juta orang tadi,’’ katanya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini