Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 29 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah membutuhkan 426 juta vaksin Covid-19 untuk bisa disuntikan ke sekitar 181 juta penduduk Indonesia. Karena, nantinya satu orang membutuhkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Jadi kita mempersiapkan 15 persen cadangan maka total vaksin yang diperlukan ada sekitar 426 juta dosis vaksin,” ujar Budi dalam konfrensi persnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12).
Budi melanjutkan saat ini terdapat lima jalur pengadaan vaksin Covid-19. Empat diantaranya pengadaan vaksin secara bilateral. Kemudian satu secara multilateral.
Pemerintah juga telah mendatangani kontrak dengan Sinovac (Tiongkok) sebesar 125 juta vaksin dengan memiliki opsi untuk menambah. Kemudian mendatangani kontrak dengan Novavax (Amerika Serikat) sebanyak 130 juta dengan opsi menambah.
Selanjutnya pemerintah akan mendatangani kontrak dengan AstraZeneca (Inggris) untuk 100 juta dosis vaksin. Termasuk juga mendatangani kontrak dengan BioNtech Pfizer (Amerika Serikat). “Jadi ini yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Budi berharap vaksin tersebut bisa cepat tiba ke Indonesia. Dengan demikian sebanyak 181 juta penduduk Indonesia bisa disuntikan vaksin Covid-19.
“Diharapkan vaksin-vaksin datang secara bertahap ke Indonesia dan segera melakukan penyuntikan ke seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Adapun pemerintah telah melakukan pendataan terhadap masyarakat yang menerima vaksin Covid-19. Itu diantaranya:
1. Petugas kesehatan sebanyak 1,3 juta orang yang tersebar di 34 provinsi
2. Petugas publik sebanyak 17.4 juta orang
3. Lansia sebanyak 21.5 juta orang
4. Masyarakat rentan sebanyak 63.9 juta orang
5. Masyarakat lainnya 77.4 juta orang
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah membutuhkan 426 juta vaksin Covid-19 untuk bisa disuntikan ke sekitar 181 juta penduduk Indonesia. Karena, nantinya satu orang membutuhkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Jadi kita mempersiapkan 15 persen cadangan maka total vaksin yang diperlukan ada sekitar 426 juta dosis vaksin,” ujar Budi dalam konfrensi persnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12).
Budi melanjutkan saat ini terdapat lima jalur pengadaan vaksin Covid-19. Empat diantaranya pengadaan vaksin secara bilateral. Kemudian satu secara multilateral.
Pemerintah juga telah mendatangani kontrak dengan Sinovac (Tiongkok) sebesar 125 juta vaksin dengan memiliki opsi untuk menambah. Kemudian mendatangani kontrak dengan Novavax (Amerika Serikat) sebanyak 130 juta dengan opsi menambah.
Selanjutnya pemerintah akan mendatangani kontrak dengan AstraZeneca (Inggris) untuk 100 juta dosis vaksin. Termasuk juga mendatangani kontrak dengan BioNtech Pfizer (Amerika Serikat). “Jadi ini yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Budi berharap vaksin tersebut bisa cepat tiba ke Indonesia. Dengan demikian sebanyak 181 juta penduduk Indonesia bisa disuntikan vaksin Covid-19.
“Diharapkan vaksin-vaksin datang secara bertahap ke Indonesia dan segera melakukan penyuntikan ke seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Adapun pemerintah telah melakukan pendataan terhadap masyarakat yang menerima vaksin Covid-19. Itu diantaranya:
1. Petugas kesehatan sebanyak 1,3 juta orang yang tersebar di 34 provinsi
2. Petugas publik sebanyak 17.4 juta orang
3. Lansia sebanyak 21.5 juta orang
4. Masyarakat rentan sebanyak 63.9 juta orang
5. Masyarakat lainnya 77.4 juta orang
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini