KalbarOnline.com – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengingatkan jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja dan tetap menjaga integritas. Hal ini disampaikan Yasonna dalam acara Refleksi Akhir Kinerja Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (29/12).
“Tahun 2020 boleh berakhir, tetapi perjuangan dan kerja keras belum berakhir. Justru kita akan memulai babak dan episode yang baru di tahun 2021. Jaga integritas, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk menyelesaikan seluruh persoalan kinerja secara tuntas dan berkualitas,” kata Yasonna dalam keterangannya, Selasa (29/12).
Yasonna mengharapkan, dengan berakhirnya 2020, berakhir pula pandemi Covid-19 di dunia ini. Hal ini bisa dilakukan dengan kekuatan doa, komitmen dan kolaborasi dari semua stakeholder.
Pada kesempatan inu, Yasonna mengakui 2020 merupakan tahun yang penuh dinamika dan tantangan akibat tekanan pandemi Covid-19. Dia lantas mengapresiasi kinerja jajarannya yang membuat Kemenkumham bisa beradaptasi dan berhasil meraih sederet prestasi.
“Puji Tuhan, tahun 2020 mampu kita lewati dengan baik dan mengukir beberapa prestasi. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya, jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Negara, yang telah setia menjalin sinergi dan kolaborasi dengan Kemenkumham,” ujar Yasonna.
“Terutama kepada Menteri PAN-RB serta Ketua Ombudsman RI yang selalu setia mendampingi saya membina ASN Kemenkumham, membina pelayanan publik hingga berjalan dengan baik,” sambungnya.
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengapresiasi jajaran Kemenkumham yang tersebar di 1.079 satuan kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya sepanjang 2020 ini telah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas untuk menyelesaikan target secara tuntas.
Yasonna menyampaikan, Kemenkumham mengawali 2020 dengan pembangunan Zona Integritas sekaligus mendeklarasikan Janji Kinerja. Berawal dari komitmen tersebut, sebanyak 72 satuan kerja berhasil mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan 11 satuan kerja lainnya mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Ini merupakan hal yang menggembirakan karena terjadi peningkatan dari tahun 2019 sejumlah 34 WBK dan 4 WBBM. Adapun tahun 2021, harus lebih baik serta meningkat lagi dari segi kualitas dan kuantitasnya,” cetus Yasonna.
Selain itu, Kemenkumham juga meraih penghargaan atas keberhasilannya mengelola keuangan dengan baik. Sehingga mampu mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan tahun 2019. “Kemenkumham juga mendapatkan predikat terbaik dari Kementerian Keuangan dalam pengelolaan anggaran,” beber Yasonna.
Tak cuma soal kinerja, Yasonna menyebut jajarannya turut berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan meringankan beban masyarakat lewat berbagai bantuan.
“Kemenkumham melakukan penerapan protokol kesehatan, pembagian personal hygiene dan vitamin kepada seluruh pegawai di pusat maupun wilayah, serta secara berkala melakukan tes rapid dan swab test kepada pegawai sehingga dapat mendeteksi dini gejala dan penyebaran Covid-19 guna memutus mata rantai penyebarannya,” pungkas Yasonna.
Comment