Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menerbitkan surat edaran penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan pertimbangan masih tingginya kasus COVID-19 meski sebelumnya dinas pendidikan wilayah tersebut sempat meminta sekolah bersiap-siap untuk membuka kembali.
Surat Edaran yang ditandatangani Gubernur Sumsel Herman Deru Nomor 420/12553/Disdik.SS/2020, Kamis, mengimbau penundaan belajar tatap muka berlaku untuk semua satuan pendidikan dan mengalihkanya lagi ke pembelajaran jarak jauh.
“Untuk kabupaten/kota yang sudah melaksanakan belajar tatap muka kembali ke pembelajaran daring,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Fahlevi.
Keputusan menunda diambil setelah memperhatikan data perkembangan konfirmasi COVID-19 di Sumsel, rekomendasi tim ahli Satuan Tugas COVID-19 dan masukan instansi pada pertemuan kepala dinas se-Sumsel bahwa kondisi saat ini masih rentan.
Penundaan belajar tatap muka diimbau dilakukan sampai dengan vaksin didistribusikan dan setelah itu melihat perkembangan kasusnya di kabupaten/kota masing-masing.
Riza menyebut keselamatan peserta didik perlu diutamakan di tengah meningkatnya kasus positif terutama di Kota Palembang yang mengalami fluktuasi zonasi paling dinamis dengan penambahan kasus paling tinggi di Sumsel.
Sementara Tim Ahli Satgas COVID-19 Sumsel bidang epidemiologi Dr Iche Andriany Liberty mengatakan rekomendasi penundaan belajar tatap muka didasarkan atas meningkatnya kasus positif dan kategori usia pelajar yang masuk dominasi kasus.
“Banyak kasus positif didapati berusia 6 – 18 tahun dan bahkan ada yang meninggal dunia, maka menjadi kekhawatiran tersendiri jika sekolah dibuka,” ujarnya.
Selain itu penambahan kasus selama Desember dinilai lebih signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, meski kasus sembuh sudah mencapai 80 persen namun kasus aktif belum menunjukkan tren penurunan. (ind)
Comment