Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 04 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Menjelang bonus demografi Indonesia 2045, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti optimis dengan masa depan Islam di Indonesia melalui kelompok yang disebutnya sebagai Mukidi.
Abdul Mu’ti yang memang memiliki pembawaan jenaka itu berharap agar Muhammadiyah dapat mengawal kelompok Mukidi. Selain mengawal, Muhammadiyah juga berusaha melahirkan kelompok ini melalui berbagai program pemberdayaan dan pendampingan ekonomi yang telah digarap oleh berbagai majelis dan ortom.
Mukidi adalah akronim dari beberapa unsur seperti Muda, Kaya, Intelek, Dermawan dan Idealis. Selain itu Mukidi juga dikenal memiliki kedermawanan yang tinggi.
Menurut Abdul Mu’ti, kelompok Mukidi dengan pendapatan di atas 6 hingga 10 juta perbulan saat ini mulai banyak hadir di kota-kota besar dan daerah. Sebagian besar dari mereka adalah pemilik bisnis mandiri.
“Nah Indonesia itu punya kelompok Mukidi dalam jumlah yang cukup besar. Kita melihat peningkatan kelas menengah itu sangat signifikan dan kelas menengah itu sebagian besar adalah kelompok muslim ini,” jelas Abdul Mu’ti seperti dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Senin (4/1/2021).
“Mereka punya cita-cita yang tinggi dengan agamanya dan bagaimana umat ini bisa maju di masa depan. Karena itu potensi-potensi itu menjadi bagian bagaimana umat ini bisa bangkit,” imbuhnya.
Mengenai kelompok menengah di Indonesia, berbagai studi mengeluarkan perbedaan pendapat tentang kategori tersebut. Asia Development Bank (2010) memperkirakan jumlah kelas menengah dengan standar pengeluaran 20 dollar US mencapai 102 juta jiwa.
Sementara itu, Global Wealth Report maupun Bank Dunia dengan standar yang lebih ketat memperkirakan jumlah kelas menengah di Indonesia kurang dari 10 persen. Jumlah tersebut diperkirakan semakin memburuk akibat pandemi yang berkepanjangan. [ind]
KalbarOnline.com – Menjelang bonus demografi Indonesia 2045, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti optimis dengan masa depan Islam di Indonesia melalui kelompok yang disebutnya sebagai Mukidi.
Abdul Mu’ti yang memang memiliki pembawaan jenaka itu berharap agar Muhammadiyah dapat mengawal kelompok Mukidi. Selain mengawal, Muhammadiyah juga berusaha melahirkan kelompok ini melalui berbagai program pemberdayaan dan pendampingan ekonomi yang telah digarap oleh berbagai majelis dan ortom.
Mukidi adalah akronim dari beberapa unsur seperti Muda, Kaya, Intelek, Dermawan dan Idealis. Selain itu Mukidi juga dikenal memiliki kedermawanan yang tinggi.
Menurut Abdul Mu’ti, kelompok Mukidi dengan pendapatan di atas 6 hingga 10 juta perbulan saat ini mulai banyak hadir di kota-kota besar dan daerah. Sebagian besar dari mereka adalah pemilik bisnis mandiri.
“Nah Indonesia itu punya kelompok Mukidi dalam jumlah yang cukup besar. Kita melihat peningkatan kelas menengah itu sangat signifikan dan kelas menengah itu sebagian besar adalah kelompok muslim ini,” jelas Abdul Mu’ti seperti dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Senin (4/1/2021).
“Mereka punya cita-cita yang tinggi dengan agamanya dan bagaimana umat ini bisa maju di masa depan. Karena itu potensi-potensi itu menjadi bagian bagaimana umat ini bisa bangkit,” imbuhnya.
Mengenai kelompok menengah di Indonesia, berbagai studi mengeluarkan perbedaan pendapat tentang kategori tersebut. Asia Development Bank (2010) memperkirakan jumlah kelas menengah dengan standar pengeluaran 20 dollar US mencapai 102 juta jiwa.
Sementara itu, Global Wealth Report maupun Bank Dunia dengan standar yang lebih ketat memperkirakan jumlah kelas menengah di Indonesia kurang dari 10 persen. Jumlah tersebut diperkirakan semakin memburuk akibat pandemi yang berkepanjangan. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini