Tidak hanya soal mainan hingga perhatian Mums, balita juga kadang enggan berbagi makanan. Coba saja perhatikan. Bila kakak si Kecil iseng mengambil makanan yang ada di piringnya, lihat reaksinya. Bila si Kecil yang masih berusia 4 tahun menangis dan memukul kakaknya, berarti tandanya dia enggan berbagi.
Kenapa Anak Enggan Berbagi Makanan?
Faktanya, anak-anak memang belum paham tentang konsep berbagi. Sama dengan saat bermain bersama, berbagi makanan juga bukan konsep yang mudah dipahami oleh semua balita. Meskipun si Kecil sedang tidak lapar atau itu bukan makanan favoritnya, ada rasa memiliki yang tinggi, sehingga membuatnya enggan berbagi dengan siapa pun, bahkan termasuk Mums.
Usia balita adalah saat anak belajar tentang dirinya sendiri. Makanya, jangan heran bila fokusnya baru seputar perasaan maupun keinginannya. Si Kecil bukan bermaksud untuk bersikap egois dan enggan berbagi. Secara mental, dia memang belum memahami artinya berbagi.
Baca juga: Boleh Tidak Anak Kerokan?
Menurut Chris Moore, psikolog perkembangan dan direktur Early Social Development Lab di Dalhousie University di Halifax, Kanada, anak usia balita masih cenderung memandang diri mereka dengan orang lain sebagai individu terpisah. Makanya, wajar bila di usia 2 tahun, si Kecil hanya peduli dengan dirinya sendiri.
Namun, kabar baiknya, di usia 3 tahun ke atas, anak sudah mau belajar untuk berbagi! Mungkin belum selalu melakukannya, tetapi tidak ada salahnya untuk selalu sabar selalu mengingatkan si Kecil tentang pentingnya berbagi ya, Mums!
Beberapa Kemungkinan Alasan Si Kecil Enggan Berbagi Makanan
Mungkin terkesan sepele di mata orang dewasa, tetapi ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab si Kecil tidak mau berbagi makanannya:
1. Si Kecil sedang lapar
Siapapun yang sedang lapar biasanya tidak rela berbagi, meski dengan orang tersayang sekalipun. Untuk amannya, berikan si Kecil porsi yang cukup, apalagi bila itu makanan favoritnya.
2. Itu makanan favoritnya
Namanya juga anak-anak. Makanan favorit takkan rela mereka bagi dengan siapapun. Daripada memaksa si Kecil untuk berbagi, sebaiknya Mums memberinya contoh yang baik dulu. Bila terbiasa melihat sekelilingnya senang berbagi, bukan tidak mungkin dia akan mau mencobanya juga.
Baca juga: Awas, Mencabut Gigi Si Kecil Tanpa Bantuan Dokter Bisa Berbahaya!
3. Ada rasa khawatir akan kehabisan
Perasaan ini juga lazim dirasakan anak balita. Bila untuk mainan, ada rasa takut mainan kesayangannya tidak akan dikembalikan atau malah rusak. Untuk makanan, si Kecil bisa saja takut akan kehabisan, padahal dia masih lapar atau menginginkannya.
4. Yang meminta caranya kurang menyenangkan
Sering kita melewatkan kemungkinan penting ini, padahal ada di depan mata. Misalnya, si Kakak meminta makanan dari adik dengan cara yang kurang sopan. Entah itu main ambil saja atau bernada agak keras hingga memaksa. Makanya, jangan heran bila si Kecil kemudian menangis atau memukul karena marah.
Sebaiknya Bagaimana, Mums?
Sebelum mengajarkan si Kecil untuk berbagi, entah itu mau meminjamkan mainan atau berbagi makanan, lakukan dulu 2 hal di bawah ini:
- Validasi perasaannya. Misalnya, katakan kepada si Kecil, “Adik marah ya pas Kakak main ambil makanan Adik? Lain kali bilang, ‘Kakak, tanya Adik dulu. Boleh atau enggak?’”
- Ajarkan secara bertahap dan berulang dengan sabar. Balita membutuhkan model pengulangan sebagai contoh untuk belajar. Jangan mengharapkan si Kecil langsung paham dan mengikuti cara Mums. Meskipun melelahkan dan kadang bikin frustrasi, jangan berhenti menginspirasi si Kecil dengan kesabaran. Lakukan setiap hari agar ia dapat melihat dan merasakan manfaatnya.
Anak enggan berbagi makanan, Mums? Bila sudah menemukan penyebabnya, segera ajarkan manfaat berbagi dengan kesabaran dan kasih sayang, ya! (AS)
Baca juga: Ketika Anak Bertanya dari Mana Bayi Berasal
Referensi
Today’s Parent: Why your toddler won’t share
Parents: Why Your Toddler Does Not Need to Share With Others
Baby Sparks: Why is it So Hard for Toddlers to Share?
Comment