KalbarOnline.com – Rapid dan swab test dilaksanakan di dua lokasi berbeda Kamis (6/8). Sayangnya, antusiasme warga untuk ikut tes skrining itu masih kurang. Bahkan, pedagang yang menjadi salah satu sasaran memilih libur untuk menghindari tes gratis yang diadakan Pemkot Surabaya itu.
Jumlah pedagang di pasar rakyat RT 5 dan 6 Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari, lebih sedikit dari biasanya. Bahkan pukul 09.00, banyak lapak yang mulai tutup. Pedagang mempercepat waktu berjualan.
Kondisi yang sama tampak di Pasar Jalan Indrakila. Di sana banyak lapak yang tutup. Mereka dengan sengaja tidak berjualan kemarin. Sikap pedagang itu bukannya tanpa alasan. Mereka khawatir diajak untuk menjalani rapid dan swab test. Apalagi jika hasil yang keluar reaktif, mereka takut kehilangan penghasilan selama menjalani karantina.
Lurah Pacar Keling Sri Sukariati mengungkapkan bahwa dalam tes kemarin memang sasaran utamanya adalah pedagang. Mulai Pasar Pacar Keling, pasar rakyat di RT 5 dan 6, Pasar Jalan Indrakila, serta pedagang kuliner di Jalan Kalasan dan Jolotundo. Total ada lebih dari 300 orang yang seharusnya ikut tes.
Pihaknya menyadari, pasti ada pedagang yang mokong. ”Karena itu, kegiatan ini tidak kami informasikan langsung. Hanya kepala pasar yang kami beri tahu. Itu pun kami wanti-wanti agar pedagang tidak tahu,” katanya.
Namun saat pelaksanaan, ternyata informasi itu bocor lebih dulu. Pedagang yang datang hanya dari Pasar Pacar Keling yang dikelola PD Pasar Surya, badan usaha milik Pemkot Surabaya.
Ria, sapaan lurah Pacar Keling, mengatakan bahwa rencana awal, KTP milik pedagang hendak diminta sebelumnya. Kemudian, pada hari H pelaksanaan, pedagang bisa mengambil di lokasi rapid dan swab test. ”Sekalian menjalani tes. Namun, ternyata tidak disetujui pengurus,” jelasnya.
Tes sejak pagi itu berjalan hingga pukul 11.00. Total ada 167 orang yang ikut. Mayoritas pedagang Pasar Pacar Keling dan sebagian pedagang makanan di Jalan Jolotundo. Dari hasil itu, ada 10 orang yang reaktif, kemudian dibawa karantina di hotel yang sudah disediakan pemkot. Sambil menunggu hasil swab keluar.
Pedagang yang tidak datang rencananya disisir. Pedagang diminta menunjukkan surat hasil tes. Jika tidak bisa, KTP-nya akan diambil. KTP itu menjadi jaminan agar mereka mau datang. Kemudian, pada Sabtu (8/8), mereka akan mengikuti tes. ”Kami akan sisir semua pedagang agar mau dites,” tambah Camat Tambaksari Ridwan Mubarun.
Rapid dan swab test juga diadakan di Kelurahan Klampis Ngasem. Kuota yang disediakan mencapai 200 orang. Namun, yang datang hanya 59 orang. Lurah Klampis Ngasem Lailatus Saadah menyebutkan, dalam pelaksanaan kemarin, banyak puskesmas yang merujuk ke lokasi rapid test di kelurahannya. ”Jadi, puskesmas sudah punya daftar siapa saja yang belum di-rapid dan swab test. Nah, mereka dibawa ke sini,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment