Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 12 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Melawi - Ratusan pedagang pasar tradisional Markasan Kota Nanga Pinoh, Melawi, terpaksa keluar dari area pasar guna mencari tempat yang aman dari genangan banjir.
Keputusan itu diambil agar para pedagang tetap bisa menjalankan aktivitas jual belinya pasca banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Melawi dan Sungai Pinoh itu.
Pilihan lokasinya pun beragam, termasuk para pedagang juga menggunakan bahu jalan raya di area Tugu Juang Kabupaten Melawi sebagai tempat jualan.
Salah seorang pedagang sayur mayur, Johansyah menerangkan, bahwa lokasi pasar tradisional Markasan telah tergenang air sejak Senin (10/10/2020) pagi, dimana ketinggian airnya sudah mencapai lutut orang dewasa–yang hingga kini genangan air itu semakin meninggi.
”Kami pindah ke sisi jalan raya area Tugu Juang, sebab area tersebut masih bebas dari genangan banjir. Dampaknya, arus lalu lintas menjadi macet," aku Johansyah, Rabu (12/10/2022).
“Genangan air di lokasi pasar Markasan semakin tinggi. Tidak mungkin kami bisa berjualan, maka kami memilih pindah ke sisi jalan raya yang tidak ada banjirnya, agar kami bisa tetap berjualan,” katanya.
Menurut Johansyah, setiap tahun mereka selalu pindah ke jalan raya ini, jika area pasar dilanda banjir, karena lokasi ini lebih aman dan lebih tinggi.
“Kita berharap luapan air sungai tidak lagi naik, sehingga masyarakat khususnya pedagang di pasar Markasan dapat kembali beraktivitas normal,” harapnya. (BS)
KalbarOnline, Melawi - Ratusan pedagang pasar tradisional Markasan Kota Nanga Pinoh, Melawi, terpaksa keluar dari area pasar guna mencari tempat yang aman dari genangan banjir.
Keputusan itu diambil agar para pedagang tetap bisa menjalankan aktivitas jual belinya pasca banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Melawi dan Sungai Pinoh itu.
Pilihan lokasinya pun beragam, termasuk para pedagang juga menggunakan bahu jalan raya di area Tugu Juang Kabupaten Melawi sebagai tempat jualan.
Salah seorang pedagang sayur mayur, Johansyah menerangkan, bahwa lokasi pasar tradisional Markasan telah tergenang air sejak Senin (10/10/2020) pagi, dimana ketinggian airnya sudah mencapai lutut orang dewasa–yang hingga kini genangan air itu semakin meninggi.
”Kami pindah ke sisi jalan raya area Tugu Juang, sebab area tersebut masih bebas dari genangan banjir. Dampaknya, arus lalu lintas menjadi macet," aku Johansyah, Rabu (12/10/2022).
“Genangan air di lokasi pasar Markasan semakin tinggi. Tidak mungkin kami bisa berjualan, maka kami memilih pindah ke sisi jalan raya yang tidak ada banjirnya, agar kami bisa tetap berjualan,” katanya.
Menurut Johansyah, setiap tahun mereka selalu pindah ke jalan raya ini, jika area pasar dilanda banjir, karena lokasi ini lebih aman dan lebih tinggi.
“Kita berharap luapan air sungai tidak lagi naik, sehingga masyarakat khususnya pedagang di pasar Markasan dapat kembali beraktivitas normal,” harapnya. (BS)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini