Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 06 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo bersama para peserta terpilih dijadwalkan akan menerima vaksin Covid-19 dari Sinovac. Namun, proses vaksinasi dipastikan tetap harus mengantongi Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku. Penyuntikan vaksin di Indonesia dijalankan ketika EUA vaksin tersebut dikeluarkan oleh BPOM dan berdasarkan data scientific.
“Bapak presiden juga akan menerima vaksin jika vaksin sudah dapat EUA dari BPOM. Kami harap komitmen ini bisa secepatnya dilaksanakan agar masyarakat luas juga bisa menrima vaksin Covid-19,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/1).
Baca Juga: Menkes: Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Pada 13 Januari 2021
Prof Wiku menambahkan, sejauh ini BPOM telah mengawasi dan mengevaluasi pengadaan vaksin secara berkala dari mulai tahapan preklinis sampaik klinis fase 1-3. Dan kini fase 3 sedang berlangsung di Bandung, Brasil, dan Turki.
“Intinya, upaya distribusi yang dilakukan ini untuk menjamin ketersediaan vaksin yang merata dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang telah ada,” jelasnya.
Dia menegaskan pemerintah menjamin distribusi ke daerah di seluruh RI dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin. Vaksin yang saat ini dididistribusikan ke berbagai daerah juga tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di UPT BPOM di tingkat provinsi kabupaten kota di seluruh Indonesia.
“Pada saat penerimaan vaksin di bandara Soekarno Hatta misalnya, BPOM memberi load release untuk mengawal mutu vaksin yang masuk pada 6 Desember 2020. Maka kualitas mutu tetap dijaga,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo bersama para peserta terpilih dijadwalkan akan menerima vaksin Covid-19 dari Sinovac. Namun, proses vaksinasi dipastikan tetap harus mengantongi Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku. Penyuntikan vaksin di Indonesia dijalankan ketika EUA vaksin tersebut dikeluarkan oleh BPOM dan berdasarkan data scientific.
“Bapak presiden juga akan menerima vaksin jika vaksin sudah dapat EUA dari BPOM. Kami harap komitmen ini bisa secepatnya dilaksanakan agar masyarakat luas juga bisa menrima vaksin Covid-19,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/1).
Baca Juga: Menkes: Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Pada 13 Januari 2021
Prof Wiku menambahkan, sejauh ini BPOM telah mengawasi dan mengevaluasi pengadaan vaksin secara berkala dari mulai tahapan preklinis sampaik klinis fase 1-3. Dan kini fase 3 sedang berlangsung di Bandung, Brasil, dan Turki.
“Intinya, upaya distribusi yang dilakukan ini untuk menjamin ketersediaan vaksin yang merata dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang telah ada,” jelasnya.
Dia menegaskan pemerintah menjamin distribusi ke daerah di seluruh RI dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin. Vaksin yang saat ini dididistribusikan ke berbagai daerah juga tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di UPT BPOM di tingkat provinsi kabupaten kota di seluruh Indonesia.
“Pada saat penerimaan vaksin di bandara Soekarno Hatta misalnya, BPOM memberi load release untuk mengawal mutu vaksin yang masuk pada 6 Desember 2020. Maka kualitas mutu tetap dijaga,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini