Tahu dan Tempe Mahal, Kabareskrim Sidak Sejumlah Gudang Importir dan Distributor Kedelai

KalbarOnline.com — Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo turun gunung memelototi harga kedelai yang tiba-tiba naik dan menyebabkan tahu-tempe langka di pasaran. Ada dugaan, naiknya kedelai akibat ulah para importir dan distributor nakal.

Sepekan terakhir, warga Jabodetabek mengeluhkan hilangnya tahu tempe dari pasaran. Hal ini buntut dari aksi mogok para produsen tahu tempe yang memprotes naiknya harga kedelai. Meskipun sekarang tahu tempe sudah tersedia, harganya naik.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Menyikapi keresahan yang terjadi di masyarakat, Listyo Sigit kemudian membentuk Satgas Pangan Polri yang dipimpin Brigjen Helmy Santika. Jenderal bintang 3 ini kemudian memerintahkan Satgas untuk melakukan pemeriksaan di gudang importir dan distributor di sejumlah daerah.

Baca Juga :  BENPICT Menambah Amunisi Benyamin-Pilar Bersaing di Pilkada Tangsel

Listyo mengungkapkan, kenaikan harga kedelai impor ini jadi perhatian Satgas Pangan saat ini. Karena itu, pengecekan di lapangan pun dilakukan di seluruh Indonesia. Tiga wilayah langsung didatangi Satgas, yakni gudang importir dan distributor kedelai di Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

“Satgas telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai, serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu,” kata Listyo, kemarin.

Baca Juga :  Muhammadiyah: Regulasi Minuman Beralkohol Bukan Islamisasi, Banyak Negara Barat Juga Mengaturnya

Sementara itu, Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Helmy Santika mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak terkait kedelai ini. Hal itu dilakukan untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan serta permainan harga yang mengakibatkan harga kedelai impor naik.

“Kami telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional,” kata Helmy. (rm/ind)

Comment