Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 11 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 menghujan di perairan Kepulauan Seribu digambarkan sebagai peristiwa yang sangat mengerikan. Pasalnya, hingga kini, peristiwa itu sampai membuat Hendrik Mulyadi tak enak makan dan tak bisa tidur nyenyak.
Hendrik adalah nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Saat itu, ia berada tak jauh dari lokasi diduga merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ182. Hendrik bersama dua rekannya menjadi ABK kapal pencari rajungan.
“Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan),” ungkapnya di Pulau Lancang seperti dikutip Antara, Senin (11/1).
Namun, ia tak menyangka ada benda sangat besar jatuh tak jauh dari lokasinya berada. “Tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa,” kata pria 30 tahun itu.
Hendrik mengaku, bersama dua rekannya, ia seperti terpaku dan tak bisa melakukan apa-apa. Hendrik dan dua rekannya bahkan awalnya mengira bahwa itu adalah bom yang jatuh dan meledak. Sama sekali tak terlintas di pikirannya bahwa yang jatuh itu adalah sebuah pesawat sarat penumpang.
Sebab, sesaat sebelum pesawat jatuh, ia sama sekali tak mendengar suara mesin pesawat. “Suara mesin gak ada,” ungkapnya.
Selain itu, Hendrik mengungkap bahwa dirinya sama sekali tak melihat adanya api. “Hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 menghujan di perairan Kepulauan Seribu digambarkan sebagai peristiwa yang sangat mengerikan. Pasalnya, hingga kini, peristiwa itu sampai membuat Hendrik Mulyadi tak enak makan dan tak bisa tidur nyenyak.
Hendrik adalah nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Saat itu, ia berada tak jauh dari lokasi diduga merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ182. Hendrik bersama dua rekannya menjadi ABK kapal pencari rajungan.
“Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan),” ungkapnya di Pulau Lancang seperti dikutip Antara, Senin (11/1).
Namun, ia tak menyangka ada benda sangat besar jatuh tak jauh dari lokasinya berada. “Tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa,” kata pria 30 tahun itu.
Hendrik mengaku, bersama dua rekannya, ia seperti terpaku dan tak bisa melakukan apa-apa. Hendrik dan dua rekannya bahkan awalnya mengira bahwa itu adalah bom yang jatuh dan meledak. Sama sekali tak terlintas di pikirannya bahwa yang jatuh itu adalah sebuah pesawat sarat penumpang.
Sebab, sesaat sebelum pesawat jatuh, ia sama sekali tak mendengar suara mesin pesawat. “Suara mesin gak ada,” ungkapnya.
Selain itu, Hendrik mengungkap bahwa dirinya sama sekali tak melihat adanya api. “Hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini