Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 18 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Grafik kasus Covid-19 saat ini belum menunjukkan tanda penurunan. Maka, protokol kesehatan yang disiplin dan vaksin diyakini bisa mengatasi pandemi Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di RSUI, Dokter Spesialis Paru dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR mengatakan, kasus Covid-19 belum ada tanda-tanda grafik akan menurun. Kelompok umur yang paling banyak menderita Covid-19 yaitu usia produktif, namun yang lebih banyak meninggal dunia yaitu pada kelompok lansia.
“Grafik kasus belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, belum terlihat gelombang dan puncaknya,” ungkapnya dalam seminar virtual baru-baru ini.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Ingatkan Tetap Disiplin Prokes 3M Meski Ada Vaksin
Dia juga menyampaikan terkait tantangan saat ini diantaranya masih banyak beredar hoax terkait Covid-19. Hal ini disebabkan masih rendahnya literasi dan kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia.
Terkait vaksin, kata dia, banyak pula orang yang beranggapan bahwa vaksin dapat menjadi peluru perak (silver bullet) satu-satunya dalam menghadapi Covid-19. Namun menurutnya, selain vaksin, utamanya adalah tidak melupakan protokol kesehatan.
Yaitu 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Dia menegaskan 5M ini sangatlah efektif untuk mencegah Covid-19.
“Semakin panjang saya menjelaskan soal Covid-19, maka akan saya ulang-ukang terus bahwa kuncinya memang protokol kesehatan yang paling efektif untuk mencegah Covid-19,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Grafik kasus Covid-19 saat ini belum menunjukkan tanda penurunan. Maka, protokol kesehatan yang disiplin dan vaksin diyakini bisa mengatasi pandemi Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di RSUI, Dokter Spesialis Paru dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR mengatakan, kasus Covid-19 belum ada tanda-tanda grafik akan menurun. Kelompok umur yang paling banyak menderita Covid-19 yaitu usia produktif, namun yang lebih banyak meninggal dunia yaitu pada kelompok lansia.
“Grafik kasus belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, belum terlihat gelombang dan puncaknya,” ungkapnya dalam seminar virtual baru-baru ini.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Ingatkan Tetap Disiplin Prokes 3M Meski Ada Vaksin
Dia juga menyampaikan terkait tantangan saat ini diantaranya masih banyak beredar hoax terkait Covid-19. Hal ini disebabkan masih rendahnya literasi dan kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia.
Terkait vaksin, kata dia, banyak pula orang yang beranggapan bahwa vaksin dapat menjadi peluru perak (silver bullet) satu-satunya dalam menghadapi Covid-19. Namun menurutnya, selain vaksin, utamanya adalah tidak melupakan protokol kesehatan.
Yaitu 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Dia menegaskan 5M ini sangatlah efektif untuk mencegah Covid-19.
“Semakin panjang saya menjelaskan soal Covid-19, maka akan saya ulang-ukang terus bahwa kuncinya memang protokol kesehatan yang paling efektif untuk mencegah Covid-19,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini