Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 22 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan membentuk Holding Ultra Mikro yang merupakan gabungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, keputusan tersebut sepenuhnya ada pada pemegang saham perseroan yaitu Kementerian BUMN. Pihaknya hanya akan mengikuti semua keputusan dari pemegang saham.
“Meskipun semua sudah sangat menunggu pertanyaan saya, itu domainnya pemegang saham, dan kami adalah pihak yang akan diholdingkan, sehingga jawabannya adalah kami serahkan ke pemegang saham dan kami akan mengikuti arahan pemegang saham,” ujarnya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BRI yang digelar virtual, Kamis (21/1).
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir akan berencana melakukan aksi korporasi lagi untuk perusahaan pelat merah. Salah satunya adalah Holding Ultra Mikro yang merupakan peleburan dari BRI, PNM, dan Pegadaian.
Menteri Erick menyebut, rencana sinergi tersebut bertujuan untuk mendorong pengusaha kecil untuk naik kelas, UMKM yang semula tidak bankable bisa masuk kategori layak mendapatkan kredit perbankan.
Alasan yang menjadi timbulnya rencana Holding Ultra Mikro tersebut tersebut adalah bunga kredit yang tidak memberatkan pelaku usaha UMKM. Misalnya, ketika PNM menerbitkan untuk kebutuhan dananya mungkin dapat memberikan bunga sebesar 9 persen, namun dengan BRI yang memiliki pangsa pasar besar pinjamannya dapat lebih murah menjadi hanya 3 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan membentuk Holding Ultra Mikro yang merupakan gabungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, keputusan tersebut sepenuhnya ada pada pemegang saham perseroan yaitu Kementerian BUMN. Pihaknya hanya akan mengikuti semua keputusan dari pemegang saham.
“Meskipun semua sudah sangat menunggu pertanyaan saya, itu domainnya pemegang saham, dan kami adalah pihak yang akan diholdingkan, sehingga jawabannya adalah kami serahkan ke pemegang saham dan kami akan mengikuti arahan pemegang saham,” ujarnya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BRI yang digelar virtual, Kamis (21/1).
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir akan berencana melakukan aksi korporasi lagi untuk perusahaan pelat merah. Salah satunya adalah Holding Ultra Mikro yang merupakan peleburan dari BRI, PNM, dan Pegadaian.
Menteri Erick menyebut, rencana sinergi tersebut bertujuan untuk mendorong pengusaha kecil untuk naik kelas, UMKM yang semula tidak bankable bisa masuk kategori layak mendapatkan kredit perbankan.
Alasan yang menjadi timbulnya rencana Holding Ultra Mikro tersebut tersebut adalah bunga kredit yang tidak memberatkan pelaku usaha UMKM. Misalnya, ketika PNM menerbitkan untuk kebutuhan dananya mungkin dapat memberikan bunga sebesar 9 persen, namun dengan BRI yang memiliki pangsa pasar besar pinjamannya dapat lebih murah menjadi hanya 3 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini