Penuhi Fasilitas Distribusi Vaksin Covid-19, Menkes Gandeng Unilever

KalbarOnline.com – Pemerintah menggandeng pihak swasta, dalam hal Unilever, untuk pendistribusian vaksin Covid-19. Seperti diketahui, untuk menjaga kualitas vaksin maka harus disimpan di dalam rantai pendingin dengan suhu yang sesuai.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan bahwa, perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas rencana distribusi vaksin. Seperti diketahui, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan salah satu perusahaan besar yang memiliki pengalaman dalam rantai pasok dingin untuk produk es krim. Menurut Ira, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi.

“Kami sudah bertemu dengan Bapak Menkes dan menyampaikan bahwa kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya,” kata Ira kepada KalbarOnline.com baru-baru ini.

Baca Juga :  Ganda Bulutangkis Kalbar Terhenti di 8 Besar Porwanas

Baca Juga: Ini Syarat Pengusaha yang Ingin Lakukan Vaksinasi Mandiri Covid-19

Ira menambahkan dukungan itu melanjutkan komitmen Unilever untuk selalu bekerjasama dengan pemerintah menghadapi berbagai tantangan. Menurut Ira, secara detail teknis kerja sama itu masih didiskusikan.

“Seperti yang telah kami lakukan sejak awal pandemi dan sejak awal kami beroperasi, kami siap memberikan dukungan demi kebaikan bersama. Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan, semoga komitmen Unilever Indonesia ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit,” katanya.

Sebelumnya Menkes Budi menjelaskan distribusi vaksin dilakukan 2 tahap yakni 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Mengapa? Salah satunya adalah keterbatasan rantai pendingin untuk menyimpan vaksin.

Baca Juga :  Nakes Divaksinasi Covid-10 Pertama, Petugas Pelayanan Publik Menyusul

“Ini ujian yang bagus, saya sampaikan saat deliver 1,2 juta ada 8 provinsi yang belum bisa langsung terima semua, jaringan rantai dingin di kami kurang lengkap. Ini hambatan. Sebab baru 1,2 juta saja sudah tak mampu, apalagi 17 juta dan 25 juta dosis?” tegas Menkes.

“Kami komunikasi terus dengan Pemda, karena kapasitas penyimpanan rantai dingin belum cukup. Dan paling terpenting juga terus disiplin dalam perubahan prilaku dengan menjaga protokol 3M,” tegas Menkes.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment