Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 22 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Pemerintah menggandeng pihak swasta, dalam hal Unilever, untuk pendistribusian vaksin Covid-19. Seperti diketahui, untuk menjaga kualitas vaksin maka harus disimpan di dalam rantai pendingin dengan suhu yang sesuai.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan bahwa, perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas rencana distribusi vaksin. Seperti diketahui, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan salah satu perusahaan besar yang memiliki pengalaman dalam rantai pasok dingin untuk produk es krim. Menurut Ira, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi.
“Kami sudah bertemu dengan Bapak Menkes dan menyampaikan bahwa kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya,” kata Ira kepada KalbarOnline.com baru-baru ini.
Baca Juga: Ini Syarat Pengusaha yang Ingin Lakukan Vaksinasi Mandiri Covid-19
Ira menambahkan dukungan itu melanjutkan komitmen Unilever untuk selalu bekerjasama dengan pemerintah menghadapi berbagai tantangan. Menurut Ira, secara detail teknis kerja sama itu masih didiskusikan.
“Seperti yang telah kami lakukan sejak awal pandemi dan sejak awal kami beroperasi, kami siap memberikan dukungan demi kebaikan bersama. Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan, semoga komitmen Unilever Indonesia ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit,” katanya.
Sebelumnya Menkes Budi menjelaskan distribusi vaksin dilakukan 2 tahap yakni 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Mengapa? Salah satunya adalah keterbatasan rantai pendingin untuk menyimpan vaksin.
“Ini ujian yang bagus, saya sampaikan saat deliver 1,2 juta ada 8 provinsi yang belum bisa langsung terima semua, jaringan rantai dingin di kami kurang lengkap. Ini hambatan. Sebab baru 1,2 juta saja sudah tak mampu, apalagi 17 juta dan 25 juta dosis?” tegas Menkes.
“Kami komunikasi terus dengan Pemda, karena kapasitas penyimpanan rantai dingin belum cukup. Dan paling terpenting juga terus disiplin dalam perubahan prilaku dengan menjaga protokol 3M,” tegas Menkes.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pemerintah menggandeng pihak swasta, dalam hal Unilever, untuk pendistribusian vaksin Covid-19. Seperti diketahui, untuk menjaga kualitas vaksin maka harus disimpan di dalam rantai pendingin dengan suhu yang sesuai.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan bahwa, perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas rencana distribusi vaksin. Seperti diketahui, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan salah satu perusahaan besar yang memiliki pengalaman dalam rantai pasok dingin untuk produk es krim. Menurut Ira, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi.
“Kami sudah bertemu dengan Bapak Menkes dan menyampaikan bahwa kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya,” kata Ira kepada KalbarOnline.com baru-baru ini.
Baca Juga: Ini Syarat Pengusaha yang Ingin Lakukan Vaksinasi Mandiri Covid-19
Ira menambahkan dukungan itu melanjutkan komitmen Unilever untuk selalu bekerjasama dengan pemerintah menghadapi berbagai tantangan. Menurut Ira, secara detail teknis kerja sama itu masih didiskusikan.
“Seperti yang telah kami lakukan sejak awal pandemi dan sejak awal kami beroperasi, kami siap memberikan dukungan demi kebaikan bersama. Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan, semoga komitmen Unilever Indonesia ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit,” katanya.
Sebelumnya Menkes Budi menjelaskan distribusi vaksin dilakukan 2 tahap yakni 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Mengapa? Salah satunya adalah keterbatasan rantai pendingin untuk menyimpan vaksin.
“Ini ujian yang bagus, saya sampaikan saat deliver 1,2 juta ada 8 provinsi yang belum bisa langsung terima semua, jaringan rantai dingin di kami kurang lengkap. Ini hambatan. Sebab baru 1,2 juta saja sudah tak mampu, apalagi 17 juta dan 25 juta dosis?” tegas Menkes.
“Kami komunikasi terus dengan Pemda, karena kapasitas penyimpanan rantai dingin belum cukup. Dan paling terpenting juga terus disiplin dalam perubahan prilaku dengan menjaga protokol 3M,” tegas Menkes.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini