KalbarOnline.com – Presiden AS Joe Biden mulai tegas kepada Tiongkok. Biden yang baru saja dilantik sebagai presiden AS memberikan peringatan keras kepada Tiongkok atas niat ekspansi di Asia Timur dan Tenggara. Artinya, kendati rezim Donald Trump sudah tergantikan, peringatan Biden menandakan penolakan AS atas klaim teritorial Beijing yang disengketakan termasuk kawasan Laut China Selatan.
Dilansir dari Wio News, Kamis (28/1), Biden dan pejabat keamanan utamanya telah menggarisbawahi dukungan untuk sekutunya yakni Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Pada Rabu (27/1) Biden dan Perdana Menteri Jepang Suga membahas masalah keamanan regional, termasuk Tiongkok dan Korea Utara. Biden menambahkan bahwa para pemimpin menegaskan perlunya denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea dan resolusi awal dari masalah penculikan.
Sikap itu digagas oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin, yang mengatakan kepada mitranya dari Jepang Nobuo Kishi bahwa pulau-pulau yang diperebutkan itu dituangkan dalam Perjanjian Keamanan AS-Jepang. Austin menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut China Timur.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri NAS ed Price memperingatkan Tiongkok tentang ancaman terhadap Taiwan setelah berulang kali mengirim lebih dari selusin militer dan pesawat pembom melalui zona pertahanan udara pulau itu. “Kami akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan keamanan dan nilai-nilai kemakmuran bersama kami di kawasan Indo-Pasifik, dan itu termasuk memperdalam hubungan kami dengan Partai Demokrat Taiwan,” kata Price dalam sebuah pernyataan. “Komitmen kami untuk Taiwan sangat kuat,” lanjutnya.
Komentar tersebut dan lainnya berusaha untuk menekankan bahwa pemerintahan Biden yang baru tidak akan menyimpang dari sikap keamanan yang tegas terhadap Tiongkok yang diwarisi dari mantan presiden Donald Trump.
Washington telah lama memihak sekutu seperti Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Filipina, dan Malaysia dalam menolak klaim teritorial Tiongkok yang disengketakan di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Tetapi pemerintahan Trump mengangkat nada penolakan itu ketika mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Juli lalu menyatakan bahwa sebagian besar klaim maritim Beijing di Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum.
Dalam kontak luar negeri pertamanya setelah menjabat, Austin tidak hanya mencakup Jepang tetapi juga rekan-rekannya di Australia, Korea Selatan, dan India. Selama tiga tahun terakhir, Washington telah memperluas kerja sama pertahanan dengan India, yang melihat Tiongkok sebagai ancaman militer baik di perbatasan utara maupun di selatan.
Untuk menggarisbawahi sikap AS yang tidak berubah di Asia, kapal induk AS USS Theodore Roosevelt melaksanakan misi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan dengan berlayar di dekat dengan perairan yang diklaim Tiongkok untuk menggarisbawahi penolakan Washington atas klaim tersebut. Selain itu, meski Departemen Pertahanan AS di bawah kepemimpinan Austin sedang memerangi virus Korona, pihaknya juga bakal menyambangi negara-negara Asia sebagai tujuan pertamanya dalam hubungan internasional.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment