Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 03 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui beberapa kali bertemu dengan kader Partai Demokrat. Pertemuan itu dilakukan di hotel dan juga di kediamannya.
Namun demikian, mantan panglima TNI itu mengaku pertemuan tersebut bukanlah membahas hal yang penting. Sehingga dia menganggap pertemuan tersebut adalah hal yang biasa saja.
“Beberapa kali di rumah saya, ada yang di hotel dan di mana-mana. Tapi itu tidak pentinglah. Intinya aku datang diajak ketemu,” ujar Moeldoko dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/2).
Moeldoko mengatakan, setiap hari dirinya di Kantor Staf Kepresidenan selalu bertemu dengan banyak orang. Sehingga pertemuan dengan para kader Partai Demokrat adalah hal yang biasa.
“Wong saya biasa di kantor setiap hari menerima orang. Menerima berbagai kelompok di kantor saya biasa saja,” katanya.
Moeldoko juga menuturkan, dirinya biasa saat menerima aduan dari masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, ia juga meminta orang tersebut meluapkan keluh kesahnya.
“Dia marah-marah, saya suruh marah-marah. Emosimu keluarkan. Marah-marah saja biar saya paham apa yang kalian pikirkan,” ungkapnya.
Namun demikian, mantan Panglima TNI ini menegaskan tidak ingin membocorkan keluh kesah apa yang disampaikan oleh para keder Partai Demokrat saat menemuinya tersebut.
“Itu urusan internal partai. Enggak etis saya bicarakan,” katanya.
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta Moeldoko untuk tidak berbohong. Dia juga mengungkap Moeldoko menggelar pertenuan dengan para kader Demokrat di sebuah hotel di Jakarta.
“Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00 WIB. Anda datang ke situ, bukan mereka mendarangi Anda,” ujar Rachlan.
Rachlan berujar, dalam pertemuan dengan kader Partai Demokrat tersebut Moeldoko yang diduga akan melakukan kudeta telah disetujui oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly.
“KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam Mahfud MD, bahkan “Pak Lurah” merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu “Pak Lurah?,” katanya.
KalbarOnline.com – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui beberapa kali bertemu dengan kader Partai Demokrat. Pertemuan itu dilakukan di hotel dan juga di kediamannya.
Namun demikian, mantan panglima TNI itu mengaku pertemuan tersebut bukanlah membahas hal yang penting. Sehingga dia menganggap pertemuan tersebut adalah hal yang biasa saja.
“Beberapa kali di rumah saya, ada yang di hotel dan di mana-mana. Tapi itu tidak pentinglah. Intinya aku datang diajak ketemu,” ujar Moeldoko dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/2).
Moeldoko mengatakan, setiap hari dirinya di Kantor Staf Kepresidenan selalu bertemu dengan banyak orang. Sehingga pertemuan dengan para kader Partai Demokrat adalah hal yang biasa.
“Wong saya biasa di kantor setiap hari menerima orang. Menerima berbagai kelompok di kantor saya biasa saja,” katanya.
Moeldoko juga menuturkan, dirinya biasa saat menerima aduan dari masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, ia juga meminta orang tersebut meluapkan keluh kesahnya.
“Dia marah-marah, saya suruh marah-marah. Emosimu keluarkan. Marah-marah saja biar saya paham apa yang kalian pikirkan,” ungkapnya.
Namun demikian, mantan Panglima TNI ini menegaskan tidak ingin membocorkan keluh kesah apa yang disampaikan oleh para keder Partai Demokrat saat menemuinya tersebut.
“Itu urusan internal partai. Enggak etis saya bicarakan,” katanya.
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta Moeldoko untuk tidak berbohong. Dia juga mengungkap Moeldoko menggelar pertenuan dengan para kader Demokrat di sebuah hotel di Jakarta.
“Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00 WIB. Anda datang ke situ, bukan mereka mendarangi Anda,” ujar Rachlan.
Rachlan berujar, dalam pertemuan dengan kader Partai Demokrat tersebut Moeldoko yang diduga akan melakukan kudeta telah disetujui oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly.
“KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam Mahfud MD, bahkan “Pak Lurah” merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu “Pak Lurah?,” katanya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini