Jokowi: Budaya Kerja Birokrasi Harus Diubah

KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pelayanan publik adalah wajah kongkrit kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Karena, negara bisa disebutkan hadir jika mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang prima yang cepat yang profesional dan berkeadilan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Mewujudkan pelayanan publik yang prima memerlukan ikhtiar yang berkelanjutan, memerlukan transformasi sistem, memerlukan tata kelola,” ujar Jokowi dalam pidatonya di Laporan Tahunan Ombudsman secara virtual, Senin (8/2).

Sehingga untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima tersebut memerlukan perbaikan-perbaikan. Sehingga bisa melayani masyarakat dalam hal pelayanan publik.

Baca Juga :  Kasus Mesum di Wisma Atlet, Dekan Keperawatan: Perlu Diinvestigasi

“Jadi kita sebenarnya membutuhkan perubahan mindset budaya kerja birokrasi kita, dari budaya senang dilayani menjadi budaya melayani,” katanya.

Baca Juga: Jhoni Allen Disebut Jadi Otak Kudeta, Elite Demokrat Bakal Blak-blakan

Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD

Pada kesempatakn itu, Jokowi juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang terus mengawal, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga :  Menkes Tak Ditunjuk, KSP: Presiden Jokowi Lebih Percaya Pak Luhut

Jokowi juga menuturkan, dalam situasi krisis ini semua pihak harus mampu merubah frekuensi. Dari frekuensi yang normal ke frekuensi yang Extraordinary.

“Cara kerja yang berubah dari cara kerja yang rutinitas menjadi cara kerja yang inovatif dan selalu mencari smart shortcut,” ungkapnya.

Comment