Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 11 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jakarta Raya menyayangkan lolosnya crazy rich Helena Lim dan koleganya yang memperoleh vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penerimaan vaksin gratis ini diketahui setelah namanya ramai diperbincangkan publik.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho menduga, vaksinasi terhadap selebgram Helena Lim merupakan buruknya database penerima vaksinasi. Karena penerima vaksinasi Covid-19 tahap awal ini dikhususkan bagi para tenaga kesehatan.
“Ada potensi bahwa ini merupakan fenomena puncak gunung es terkait buruknya database nakes dan alur distribusi vaksin bagi nakes yang berhak mendapatkan vaksinasi tahap awal di Jakarta,” kata Teguh dalam keterangannya, Kamis (11/2).
Menurut Teguh, pihaknya akan meminta keterangan kepada pihak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terkait peristiwa tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan tanpa menunggu laporan dari masyarakat.
“Pemeriksaan tersebut bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, namun lebih ditujukan pada upaya perbaikan yang perlu dilakukan, jika ada celah dalam database dan mekanisme distribusi vaksin sesuai dengan ketentuan,” ujar Teguh.
Dia menuturkan, pemeriksaan akan dilakukan secara daring dalam waktu dekat. Dia mengharapkan, tidak adanya kesalahan database dalam penerimaan vaksinasi Covid-19.
KalbarOnline.com – Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jakarta Raya menyayangkan lolosnya crazy rich Helena Lim dan koleganya yang memperoleh vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penerimaan vaksin gratis ini diketahui setelah namanya ramai diperbincangkan publik.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho menduga, vaksinasi terhadap selebgram Helena Lim merupakan buruknya database penerima vaksinasi. Karena penerima vaksinasi Covid-19 tahap awal ini dikhususkan bagi para tenaga kesehatan.
“Ada potensi bahwa ini merupakan fenomena puncak gunung es terkait buruknya database nakes dan alur distribusi vaksin bagi nakes yang berhak mendapatkan vaksinasi tahap awal di Jakarta,” kata Teguh dalam keterangannya, Kamis (11/2).
Menurut Teguh, pihaknya akan meminta keterangan kepada pihak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terkait peristiwa tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan tanpa menunggu laporan dari masyarakat.
“Pemeriksaan tersebut bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, namun lebih ditujukan pada upaya perbaikan yang perlu dilakukan, jika ada celah dalam database dan mekanisme distribusi vaksin sesuai dengan ketentuan,” ujar Teguh.
Dia menuturkan, pemeriksaan akan dilakukan secara daring dalam waktu dekat. Dia mengharapkan, tidak adanya kesalahan database dalam penerimaan vaksinasi Covid-19.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini