Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 14 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Terkungkung di rumah pada malam hari dan tidak bisa makan malam di restoran mewah demi memutus rantai penyebaran virus corona membuat para sejoli di Prancis mencari hal lain untuk menyemarakkan hari Valentine mereka: mainan seks.
“Mungkin di saat ketika semua jadi terlarang, seksualitas jadi salah satu benteng terakhir kebebasan kita,” kata Patrick Pruvot, pendiri toko mainan seks Passage du Desir dikutip dari Antara, Minggu (14/2).
Dalam kurun tiga bulan jelang Valentine tahun ini, penjualan di tujuh toko Passage du Desir meningkat 68 persen dari bulan-bulan sebelumnya. Tahun lalu, penjualan hanya naik 12 persen pada periode yang sama jelang 14 Februari.
Borgol dan mainan seks lain berjejer di rak toko Pruvot, dikelilingi restoran dan kafe yang tutup di Paris. Kotak merah besar berbentuk hati diisi dengan 14 mainan untuk ranjang memberi warna untuk perayaan hari Valentine.
“Kami biasanya ke restoran, tapi sekarang agak sulit,” kata Maryne Fraudin, 21, yang sedang melihat-lihat mainan untuk dia dan kekasihnya.
Untuk waktu yang lama, warga Prancis tidak terlalu hangat dalam menerima mainan seks, tapi tabu itu perlahan luntur sebelum pandemi membuat banyak pasangan memiliki lebih banyak waktu luang di rumah. “Krisis Covid-19 mempercepat trennya,” kata dia.
Negara lain mengalami fenomena serupa selama pembatasan Covid-19. Dari Denmark hingga Kolombia yang biasanya konservatif, penjualan mainan seks melonjak pada awal pandemi, sementara Ann Summers dari Inggris yang menjual lingerie melaporkan kenaikan penjualan saat pembatasan sosial pertama.
“Apalagi yang bisa kami lakukan jika tidak bisa ke luar rumah,” kata Anthony Jeka sebelum keluar toko bersama pasangannya sembari membawa kantong penuh barang.
KalbarOnline.com – Terkungkung di rumah pada malam hari dan tidak bisa makan malam di restoran mewah demi memutus rantai penyebaran virus corona membuat para sejoli di Prancis mencari hal lain untuk menyemarakkan hari Valentine mereka: mainan seks.
“Mungkin di saat ketika semua jadi terlarang, seksualitas jadi salah satu benteng terakhir kebebasan kita,” kata Patrick Pruvot, pendiri toko mainan seks Passage du Desir dikutip dari Antara, Minggu (14/2).
Dalam kurun tiga bulan jelang Valentine tahun ini, penjualan di tujuh toko Passage du Desir meningkat 68 persen dari bulan-bulan sebelumnya. Tahun lalu, penjualan hanya naik 12 persen pada periode yang sama jelang 14 Februari.
Borgol dan mainan seks lain berjejer di rak toko Pruvot, dikelilingi restoran dan kafe yang tutup di Paris. Kotak merah besar berbentuk hati diisi dengan 14 mainan untuk ranjang memberi warna untuk perayaan hari Valentine.
“Kami biasanya ke restoran, tapi sekarang agak sulit,” kata Maryne Fraudin, 21, yang sedang melihat-lihat mainan untuk dia dan kekasihnya.
Untuk waktu yang lama, warga Prancis tidak terlalu hangat dalam menerima mainan seks, tapi tabu itu perlahan luntur sebelum pandemi membuat banyak pasangan memiliki lebih banyak waktu luang di rumah. “Krisis Covid-19 mempercepat trennya,” kata dia.
Negara lain mengalami fenomena serupa selama pembatasan Covid-19. Dari Denmark hingga Kolombia yang biasanya konservatif, penjualan mainan seks melonjak pada awal pandemi, sementara Ann Summers dari Inggris yang menjual lingerie melaporkan kenaikan penjualan saat pembatasan sosial pertama.
“Apalagi yang bisa kami lakukan jika tidak bisa ke luar rumah,” kata Anthony Jeka sebelum keluar toko bersama pasangannya sembari membawa kantong penuh barang.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini