Dua PMI Positif Covid-19, Bupati Minta Protokol Kesehatan di Badau Diperketat
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menegaskan, penanganan covid-19 harus jadi perhatian serius. Pengawasan orang masuk di kawasan perbatasan dan PLBN Badau, termasuk kawasan yang berbatasan dengan Sintang harus maksimal. Hal ini menyusul adanya dua PMI yang didapati positif Covid-19.
“Terkait Covid-19, PMI harus jadi perhatian begitu juga kecamatan Silat Hilir, Silat Hulu dan Semitau ini juga perlu jadi perhatian pengawasan orang masuk,” tegasnya, Jumat (23/4/2021).
Bupati menegaskan Covid-19 masih jadi ancaman serius dan terus terjadi penularan. Masyarakat jangan sepelekan dan harus tertib protokol kesehatan, seperti cuci tangan dengan sabun, gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Masyarakat di Badau harus waspada, ini daerah dekat juga dengan Malaysia,” ujarnya.
Bupati juga menegaskan agar Satgas Covid-19 Kapuas Hulu bergerak aktif melakukan penertiban. Pasalnya ia mendapati masih banyak lokasi berkumpul dan tidak mentaati prokes.
“Saya jajaki dan lihat selama ini memang ada yang kurang mematuhi prokes. Ada pasar malam yang juga perlu ditertibkan,” tuturnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Malaysia terus memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Indonesia. Beberapa dari antara mereka masuk dari PLBN Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Berdasarkan data April 2021, ada dua PMI yang didapati positif Covid-19.
Kabag PLBN Badau, Aganto Limbat, mengatakan saat ini ada PMI yang pulang lewat PLBN. Kemudian jumlah mereka yang dikarantina sejak 20 maret sampai 21 april 2021 sebanyak 35 orang karantina. Dari jumlah itu ada 20 orang masih hingga sekarang.
“Sementara itu ada dua yang positif covid-19 masih isolasi,” ujarnya.
Comment