Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 02 Juli 2021 |
Mantap! Harga Karet Tingkat Petani di Sambas Makin Naik: Bikin Semangat Masyarakat
KalbarOnline, Sambas – Harga komoditas karet di tingkat petani di Kabupaten Sambas saat ini dalam kondisi stabil. Angkanya di kisaran Rp12.500 per kilogram. Hal ini pun disyukuri petani karet setempat.
"Bersyukur, harga karet terus stabil dan harga ini tentu memberikan harapan yang baik bagi petani. Harga karet kepingan Rp12.500 per kilogram," ujar seorang petani karet Sambas, Santi seperti dilansir dari Antara Kalbar.
Petani karet di Desa Sendoyan tersebut menilai dengan kondisi harga yang stabil memberikan semangat bagi petani untuk terus menyadap karet.
Ia berharap harga saat ini terus membaik, sehingga daya beli dan kesejahteraan petani semakin baik pula.
"Semoga harga karet terus baik seperti ini dan makin naik. Petani sangat bergantung dengan kondisi harga karet karena sebagai sumber pendapatan," kata dia.
Sementara untuk harga karet petani di Kabupaten Sintang seperti di Desa Merpak sebesar Rp9.000 per kilogram. Petani karet Merpak, Jamari mengatakan harga karet saat ini terbilang tinggi dan harapannya terus naik lagi.
"Harga karet saat ini Rp9.000 per kilogram. Harga ini lumayan baik. Namun, petani berharap harga naik lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar Jusdar mengatakan perekonomian negara konsumen karet alam seperti China dan AS mulai membaik, sehingga berdampak pada kenaikan harga.
"Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor, mendorong permintaan karet alam meningkat dan harga terdongkrak," jelas dia.
Ia menjelaskan harga pembelian di pabrik masih tinggi juga karena kekurangan bokar dan untuk menutup kontrak, terpaksa ada pabrik harus beli bokar dengan harga tinggi.
"Masalah utama pabrik karet di Kalbar adalah kurangnya pasokan bokar dari kebun karet di Kalbar, sehingga ada pabrik yang harus membeli bokar dari provinsi lain seperti Kalteng, Kalsel, dan provinsi lain di Sumatera, bahkan ada yang mengimpornya dari luar negeri," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar M Munsif mengatakan strategi dan transparansi harga dari pemerintah di tingkat pabrik, memberikan gambaran harga bagi petani, sehingga tengkulak pun tidak berani membeli harga dengan rendah, karena petani sudah mengetahui harga terkini.
Ia menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan mendorong permintaan karet terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.
"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak, sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Harga karet dunia pun mulai naik," kata dia. (Antara)
Mantap! Harga Karet Tingkat Petani di Sambas Makin Naik: Bikin Semangat Masyarakat
KalbarOnline, Sambas – Harga komoditas karet di tingkat petani di Kabupaten Sambas saat ini dalam kondisi stabil. Angkanya di kisaran Rp12.500 per kilogram. Hal ini pun disyukuri petani karet setempat.
"Bersyukur, harga karet terus stabil dan harga ini tentu memberikan harapan yang baik bagi petani. Harga karet kepingan Rp12.500 per kilogram," ujar seorang petani karet Sambas, Santi seperti dilansir dari Antara Kalbar.
Petani karet di Desa Sendoyan tersebut menilai dengan kondisi harga yang stabil memberikan semangat bagi petani untuk terus menyadap karet.
Ia berharap harga saat ini terus membaik, sehingga daya beli dan kesejahteraan petani semakin baik pula.
"Semoga harga karet terus baik seperti ini dan makin naik. Petani sangat bergantung dengan kondisi harga karet karena sebagai sumber pendapatan," kata dia.
Sementara untuk harga karet petani di Kabupaten Sintang seperti di Desa Merpak sebesar Rp9.000 per kilogram. Petani karet Merpak, Jamari mengatakan harga karet saat ini terbilang tinggi dan harapannya terus naik lagi.
"Harga karet saat ini Rp9.000 per kilogram. Harga ini lumayan baik. Namun, petani berharap harga naik lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar Jusdar mengatakan perekonomian negara konsumen karet alam seperti China dan AS mulai membaik, sehingga berdampak pada kenaikan harga.
"Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor, mendorong permintaan karet alam meningkat dan harga terdongkrak," jelas dia.
Ia menjelaskan harga pembelian di pabrik masih tinggi juga karena kekurangan bokar dan untuk menutup kontrak, terpaksa ada pabrik harus beli bokar dengan harga tinggi.
"Masalah utama pabrik karet di Kalbar adalah kurangnya pasokan bokar dari kebun karet di Kalbar, sehingga ada pabrik yang harus membeli bokar dari provinsi lain seperti Kalteng, Kalsel, dan provinsi lain di Sumatera, bahkan ada yang mengimpornya dari luar negeri," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar M Munsif mengatakan strategi dan transparansi harga dari pemerintah di tingkat pabrik, memberikan gambaran harga bagi petani, sehingga tengkulak pun tidak berani membeli harga dengan rendah, karena petani sudah mengetahui harga terkini.
Ia menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan mendorong permintaan karet terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.
"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak, sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Harga karet dunia pun mulai naik," kata dia. (Antara)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini