Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 12 Maret 2018 |
KalbarOnline, Sintang, Pontianak – Potensi perkebunan di Kalimantan Barat sudah seharusnya dimaksimalkan guna mendorong perekonomian masyarakat.
Seperti halnya Karet. Bicara mengenai komoditas karet, Mayoritas masyarakat di Kalbar menggantungkan hidupnya pada komoditas karet di dekade tahun 2000 lalu yang sempat menjadi primadona dan andalan sebagai mata pencarian hidup untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat, dimana harga karet perkilogramnya pernah mencapai Rp22.000.
Namun zaman telah berubah, dengan berbagai faktor harga jual – beli karet perlahan-lahan mulai menurun, seperti misalnya Kalbar yang sampai saat ini tidak memiliki pabrik olahan karet. Kurangnya perhatian pemerintah juga menjadi faktor penting pada permasalahan komoditas karet.
Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji yang akrab disapa Bang Midji menegaskan bahwa potensi akan komoditas karet harus dimaksimalkan dengan baik untuk mendorong perekonomian masyarakat Kalbar.
Hal tersebut disampaikan Bang Midji saat mengunjungi Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang.
Masalah yang terjadi di Kalbar terhadap hasil Karet, yakni menurunnya harga jual karet yang juga berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Turunnya harga karet, menurut Bang Midji, disebabkan karena Kalbar tidak memiliki pabrik olahan karet, sehingga semua hasil karet diekspor ke Singapura.
“Masalah karet ini akan kerap terjadi. Harga jual karet sekarang Rp6.000 sampai Rp8.000. Ini mengalami kemunduran, hal itu karena kita sebagai penghasil karet, malah tidak punya pabrik olahan Karet. Semua hasil karet diekspor ke Singapura dengan harga rendah. Singapura yang untung banyak, kita selalu rugi,” tegas Bang Midji.
Bang Midji menegaskan bahwa apabila dirinya terpilih menjadi Gubernur Kalbar, dirinya akan mendorong dibangunnya pabrik karet di Kalbar. Menurutnya, dengan membangun pabrik karet, maka akan mendongkrak harga jual dari Karet tersebut.
“Kalau saya terpilih menjadi Gubernur Kalbar, saya akan bertemu Presiden RI, lalu saya akan dorong untuk dibangun pabrik karet. Kita jelaskan potensi yang ada di Kalbar seperti karet. Ini harus ada pabrik karet, kalau kita bisa mengolah pabrik karet itu sendiri, maka kita juga akan bisa meningkatkan harga jual karet,” tambah Sutarmidji.
Sutarmidji menjelaskan dengan dibangunnya pabrik Karet, maka potensi karet Kalbar bisa dimaksimalkan sepenuhnya.
“Kita buat pabrik karet agar karet tidak hanya jadi bahan mentah. Tetapi kita olah menjadi barang jadi. Seperti misalnya, diolah menjadi sandal, sepatu dan kebutuhan sehari-hari. Dengan cara ini, inovasi karet akan berkembang pemanfaatannya. Nilai jual juga pasti akan meningkat dari harga karet itu sendiri,” paparnya.
Program Sutarmidji dalam mengembangkan komoditi Karet disambut hangat oleh Petani Karet di Kabupaten Sintang. Menurutnya, dengan adanya pabrik karet, petani karet tidak perlu menjual karet sebagai bahan mentah. Tapi juga dapat membuat barang secara langsung dari karet tersebut.
“Dengan adanya pabrik karet, nantinya kita sebagai petani juga akan dapat mengolah karet tersebut. Karet dapat dimaksimalkan manfaatnya. Harga jual juga pasti meningkat. Saya dukung Sutarmidji dalam membangun pabrik karet,” jelas Agustinus (48), Petani Karet.
Agustinus juga menjelaskan bahwa dirinya bersama Petani Karet lainnya akan mendukung penuh Sutarmidji menjadi Gubernur Kalbar. Menurutnya, Sutarmidji adalah figur yang tepat untuk memimpin Kalbar.
“Kita petani karet dukung Sutarmidji jadi Gubernur Kalbar. Agar semua bisa diwujudkan Pabrik Karet. Solusi dari Sutarmidji sangat baik dan inovatif Sutarmidji adalah figur yang tepat memimpin Kalbar menuju kesejahteraan,” tandas Agustinus. (Elf/cim/Fai)
KalbarOnline, Sintang, Pontianak – Potensi perkebunan di Kalimantan Barat sudah seharusnya dimaksimalkan guna mendorong perekonomian masyarakat.
Seperti halnya Karet. Bicara mengenai komoditas karet, Mayoritas masyarakat di Kalbar menggantungkan hidupnya pada komoditas karet di dekade tahun 2000 lalu yang sempat menjadi primadona dan andalan sebagai mata pencarian hidup untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat, dimana harga karet perkilogramnya pernah mencapai Rp22.000.
Namun zaman telah berubah, dengan berbagai faktor harga jual – beli karet perlahan-lahan mulai menurun, seperti misalnya Kalbar yang sampai saat ini tidak memiliki pabrik olahan karet. Kurangnya perhatian pemerintah juga menjadi faktor penting pada permasalahan komoditas karet.
Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji yang akrab disapa Bang Midji menegaskan bahwa potensi akan komoditas karet harus dimaksimalkan dengan baik untuk mendorong perekonomian masyarakat Kalbar.
Hal tersebut disampaikan Bang Midji saat mengunjungi Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang.
Masalah yang terjadi di Kalbar terhadap hasil Karet, yakni menurunnya harga jual karet yang juga berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Turunnya harga karet, menurut Bang Midji, disebabkan karena Kalbar tidak memiliki pabrik olahan karet, sehingga semua hasil karet diekspor ke Singapura.
“Masalah karet ini akan kerap terjadi. Harga jual karet sekarang Rp6.000 sampai Rp8.000. Ini mengalami kemunduran, hal itu karena kita sebagai penghasil karet, malah tidak punya pabrik olahan Karet. Semua hasil karet diekspor ke Singapura dengan harga rendah. Singapura yang untung banyak, kita selalu rugi,” tegas Bang Midji.
Bang Midji menegaskan bahwa apabila dirinya terpilih menjadi Gubernur Kalbar, dirinya akan mendorong dibangunnya pabrik karet di Kalbar. Menurutnya, dengan membangun pabrik karet, maka akan mendongkrak harga jual dari Karet tersebut.
“Kalau saya terpilih menjadi Gubernur Kalbar, saya akan bertemu Presiden RI, lalu saya akan dorong untuk dibangun pabrik karet. Kita jelaskan potensi yang ada di Kalbar seperti karet. Ini harus ada pabrik karet, kalau kita bisa mengolah pabrik karet itu sendiri, maka kita juga akan bisa meningkatkan harga jual karet,” tambah Sutarmidji.
Sutarmidji menjelaskan dengan dibangunnya pabrik Karet, maka potensi karet Kalbar bisa dimaksimalkan sepenuhnya.
“Kita buat pabrik karet agar karet tidak hanya jadi bahan mentah. Tetapi kita olah menjadi barang jadi. Seperti misalnya, diolah menjadi sandal, sepatu dan kebutuhan sehari-hari. Dengan cara ini, inovasi karet akan berkembang pemanfaatannya. Nilai jual juga pasti akan meningkat dari harga karet itu sendiri,” paparnya.
Program Sutarmidji dalam mengembangkan komoditi Karet disambut hangat oleh Petani Karet di Kabupaten Sintang. Menurutnya, dengan adanya pabrik karet, petani karet tidak perlu menjual karet sebagai bahan mentah. Tapi juga dapat membuat barang secara langsung dari karet tersebut.
“Dengan adanya pabrik karet, nantinya kita sebagai petani juga akan dapat mengolah karet tersebut. Karet dapat dimaksimalkan manfaatnya. Harga jual juga pasti meningkat. Saya dukung Sutarmidji dalam membangun pabrik karet,” jelas Agustinus (48), Petani Karet.
Agustinus juga menjelaskan bahwa dirinya bersama Petani Karet lainnya akan mendukung penuh Sutarmidji menjadi Gubernur Kalbar. Menurutnya, Sutarmidji adalah figur yang tepat untuk memimpin Kalbar.
“Kita petani karet dukung Sutarmidji jadi Gubernur Kalbar. Agar semua bisa diwujudkan Pabrik Karet. Solusi dari Sutarmidji sangat baik dan inovatif Sutarmidji adalah figur yang tepat memimpin Kalbar menuju kesejahteraan,” tandas Agustinus. (Elf/cim/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini