Nasional    

Benarkah Vitamin D Bisa Melawan Covid-19?

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 14 Juli 2021
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline.com –Beberapa laporan mengabarkan bahwa Vitamin D bisa melawan Covid-19. Vitamin D sendiri adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Vitamin ini juga bersifat antiradang dan antioksidan yang dapat meningkatkan kerja sistem imun, otot, dan saraf. Sejak pandemi Covid-19 mulai melanda, banyak ilmuwan melakukan penelitian mendalam terkait manfaat vitamin D bisa melawan Covid-19. Lalu, benarkah vitamin D bisa melawan Covid-19? Yuk kita simak.

Mengenal Vitamin D

Vitamin D dikenal sebagai vitamin sinar matahari yang diproduksi oleh tubuh ketika kita berada di bawah sinar ultraviolet matahari lalu mengubahnya menjadi vitamin D. Namun tak serta merta juga dengan berjemur di bawah sinar matahari dan mendapatkan Vitamin D bisa melawan Covid-19. Vitamin D juga bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen. Banyak orang di dunia yang kekurangan vitamin D. Terutama orang-orang usia lanjut, orang yang tidak makan makanan sehat, dan memiliki warna kulit lebih gelap. Beberapa hal itu dikabarkan dapat meningkatkan risiko Covid-19 yang parah jika terinfeksi, meskipun alasan kerentanan mereka beragam. Inilah yang perlu Anda ketahui.

Vitamin D bisa Melawan Covid-19?

Satu studi menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah memiliki peluang 7,2 persen untuk positif COVID-19. Yang lain menemukan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dapat menurunkan risiko infeksi COVID-19 yang parah, terutama pada orang kulit hitam.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.000 orang yang kadar vitamin D-nya diuji dalam 14 hari sebelum mereka menjalani tes COVID-19. Orang kulit hitam yang memiliki cukup vitamin D dalam darah mereka - hanya di atas batas normal - dua kali lebih mungkin untuk dites positif daripada mereka yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi. Tetapi laporan lain menunjukkan tingkat vitamin D yang lebih tinggi tidak menurunkan risiko infeksi virus, atau keparahan COVID-19. Para peneliti mengamati lebih dari 1 juta orang keturunan Eropa dari 11 negara. Mereka juga memasukkan orang-orang dengan mutasi gen yang memungkinkan mereka memiliki tingkat vitamin D yang tinggi secara alami.

Baca Juga:

Dan studi ketiga menemukan bahwa memberikan vitamin D kepada pasien rawat inap dengan COVID-19 sedang hingga parah tidak membantu kondisi mereka atau mengurangi masa mereka dirawat di rumah sakit.

Artinya, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk memastikan apakah manfaat Vitamin D bisa melawan Covid-19. Dari beragam penelitian yang dilakukan itu bisa disimpulkan bahwa belum ada bukti pasti yang menunjukkan manfaat vitamin D bisa melawan Covid-19. Tapi perlu dicatat, walaupun manfaat Vitamin D bisa melawan Covid-19 belum dapat dipastikan, kekurangan Vitamin D diketahui dapat memperburuk beberapa masalah kesehatan berikut seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi dan masalah dengan sistem kekebalan anda

Beberapa jenis kanker seperti kolon, prostat, dan payudara kanker, sklerosis ganda, radang paru-paru (pneumonia), dan pembekuan darah. Semua ini dapat meningkatkan risiko yang parah jika terinfeksi COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dan diabetes terkait dengan rendahnya kadar vitamin D. Mereka juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi atau gejala COVID-19 yang parah.

Nah, supaya tidak mengalami beberapa masalah kesehatan di atas atau memperburuk kesehatan anda, berikut cara mendapatkan lebih banyak Vitamin D. Lebih banyak mendapatkan sinar matahari dan makanan kaya vitamin D adalah cara terbaik. Cobalah untuk berjemur 15-20 menit di bawah sinar matahari, tiga hari seminggu. Dan makan makanan seperti ikan salmon, daging merah, kuning telur dan makanan dengan tambahan vitamin D. Suplemen juga merupakan pilihan. Tanyakan kepada dokter Anda berapa banyak vitamin D yang Anda butuhkan sebelum meminumnya.

Jika Anda berlebihan, Anda mungkin memiliki gejala seperti mual, meningkatnya rasa haus dan buang air kecil, nafsu makan buruk, sembelit, kelemahan, kebingungan, dan Ataksia (gangguan gerakan tubuh yang disebabkan masalah pada otak).

Sudah jelas ya, pertanyaan apakah vitamin D bisa melawan COVID-19 telah terjawab. Yang penting dilakukan sekarang adalah tetap menjaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19. Lindungi diri, lindungi sesama, lindungi negeri dari corona.

Artikel Selanjutnya
Pemuda Muslimin Ancam Laporkan Pencatut Logo Organisasi ke Polda Kalbar
Selasa, 13 Juli 2021
Artikel Sebelumnya
Benarkah Vitamin D Bisa Melawan Covid-19?
Selasa, 13 Juli 2021

Berita terkait