Pontianak    

Viral Pria Mengamuk di FRKP, Bruder Diminta Bersuara Soal Dugaan Skandal Seks Oknum Pastor di Pontianak

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Selasa, 03 Agustus 2021
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Viral Pria Mengamuk di FRKP, Bruder Diminta Bersuara Soal Dugaan Skandal Seks Oknum Pastor di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria mengamuk. Pria tersebut tiba-tiba datang menggunakan mobil dan langsung membalikkan meja.

Dalam postingan tersebut dituliskan bahwa peristiwa itu terjadi di Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP), Jalan Purnama. Dalam video berdurasi 35 detik yang viral di instagram itu tampak pria tersebut langsung dibawa keluar lokasi.

"CCTV seorang pria mengamuk di Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak, Jalan Purnama. Pria ini meminta Bruder Stephanus Paiman sebagai Ketua Forum tidak diam terkait dugaan skandal seks di lingkungan salah satu gereja di Pontianak," tulis akun tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kalbar Online (@kalbaronline)

Postingan tersebut langsung viral. Namun kini postingannya sudah dihapus. Ketua Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) Bruder Stephanus Paiman OFM Cap pun membenarkan bahwa dia secara tiba-tiba didatangi oleh seorang pria.

"Betul ada yang mengamuk. Kami awalnya sedang santai di teras forum, mendengarkan ada warga yang curhat tentang kasusnya. Tiba-tiba ada yang datang mengamuk dan lalu membalikkan meja," cerita Bruder Steph saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).

Karena ada urusan lain, kata Bruder Steph, ia meminta rekannya untuk membawa pria itu keluar. Apalagi mulut pria tersebut bau alkohol.

"Orang yang marah-marah dan dipengaruhi alkohol, tidak bisa kita lawan. Makanya saya suruh bawa keluar," ujarnya.

Bruder Steph mengatakan, pria tersebut adalah jemaat yang marah dan selalu mempertanyakan sikap forum.

"Dia marah kenapa saya dengan forum yang dibilang pembela keadilan dan kebenaran tapi saat terjadi kasus di salah satu gereja di Pontianak, saya dianggap malah senyap," ujarnya.

Akui belakangan sering dapat pernyataan soal dugaan skandal seks oknum pastor

Bruder Steph pun tidak memperpanjang masalah pria mengamuk ini. Karena dia sudah sering mendapat ancaman seperti itu. Beberapa hari sebelumnya, lelaki yang juga Ketua Justice Peace Integrity of Creation (JPIC) The Order of Friars Minor Capuchin (OFM Cap) ini mengaku, banyak nomor tak dikenal yang menghubunginya sejak Kamis, 29 Juli 2021.

"Mulai dari telepon, WhatsApp sampai ada yang SMS. Semuanya menanyakan ke saya terkait dugaan skandal seks atau perselingkuhan seorang oknum pastor paroki dengan umat," kata Bruder Steph.

Kepada orang-orang yang menghubunginya, Bruder Steph mengatakan bahwa dia tidak mengetahui hal ini dan menyarankan mereka untuk menghubungi pihak yang lebih berwenang.

Mendapat jawaban itu, orang-orang yang menghubungi Bruder Steph malah menuduh dirinya sekongkol menutupi permasalahan ini.

"Saya bingung, saya dituduh terima uang dan sekongkol dengan pihak Keuskupan untuk menutupi kasus ini," katanya.

Bruder Steph bilang, orang-orang menghubunginya ada yang mengaku dari Bengkayang. Dalam pesan singkat itu, warga Bengkayang tersebut menanyakan soal hubungan terlarang oknum pastor dengan istri umat.

"Ada warga Bengkayang yang WA begini, pakai bahasa Dayak. Sore baruder menurut barita pamimpin paroki ka Pontianak ada masalah man bini urank. Banar gek, ceritanya ka bangkayang dolo lekoa ugak. Kok dibiaran auk baruder," katanya.

Bruder Steph mengatakan, warga Bengkayang itu mempertanyakan apakah benar ada pastor yang bermasalah dengan istri orang lain.

"Dia bilang kok ceritanya sama dengan yang pernah terjadi di Bengkayang. Kalau benar, kenapa ini dibiarkan," jelas Bruder Steph.

Selain itu, kata Bruder Steph, dia juga dihubungi seorang mahasiswa asal Karangan yang selalu mengikuti perkembangan kegiatan FRKP dalam membela keadilan dan kebenaran.

"Mahasiswa ini mengaku tinggal di dekat gereja itu dan sering ikut misa di sana. Dia WA saya, katanya dia mengetahui ada Pastor Paroki berbuat asusila dengan salah seorang umat yang sudah bersuami hingga hamil," jelas Bruder Steph.

Bruder Steph melanjutkan, mahasiswa itu memintanya untuk mengawal dugaan ini, agar oknum pastor diberi sanksi sesuai perbuatan seperti pemecatan, karena sudah tidak layak menjadi panutan dan melanggar hukum gereja. Sama seperti yang pernah dikawal Bruder Steph dulunya.

"Mahasiswa itu bilang, kejadian ini pernah juga terjadi terhadap seorang pastor asal Karangan dan dipecat juga. Makanya dia meminta saya mengawal dugaan ini, seperti di daerahnya. Ya, saya mana tahu soal ini. Saya rasa pihak keuskupan yang lebih tepat dan bijak dalam mengambil keputusan jika ini benar terjadi," kata Bruder Steph.

Mahasiswa tadi, kata Bruder Steph, memintanya untuk memberi perhatian serius dengan masalah ini. Bruder Steph pun berulang kali menyampaikan bahwa yang lebih berwenang adalah pihak keuskupan.

"Eh, saya malah dibilang seperti mengelak dan dituduh sekongkol serta sudah terima penutup mulut sehingga bungkam tidak bisa menyuarakan keadilan lagi," katanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan diketahui memang ada dugaan perselingkuhan antara oknum pastor dengan perempuan yang sudah bersuami.

Bahkan, umat tersebut dikatakan sedang mengandung hasil dari perselingkuhan itu. Dan, permasalahan pun dianggap sudah diselesaikan dengan cara membayar adat.

Kemudian, oknum pastor yang diduga berbuat asusila itu akan dikirim ke pertapaan ke Jawa untuk merenungkan kembali panggilannya sebagai pastor.

Kendati demikian, ada sekelompok umat yang tidak setuju dengan keputusan ini. Mereka kemudian mendatangi dan meminta Bruder Steph untuk mengawal dugaan ini agar mendapat keadilan setimpal.

Artikel Selanjutnya
Saldo Anak Akidi Tio untuk Sumbangan Covid Rp2 Triliun Ternyata Tidak Cukup
Selasa, 03 Agustus 2021
Artikel Sebelumnya
Viral Pria Mengamuk di FRKP, Bruder Diminta Bersuara Soal Dugaan Skandal Seks Oknum Pastor di Pontianak
Selasa, 03 Agustus 2021

Berita terkait