Cerita Bripka Budi Arie Tjahyadi, Personel Polres Ketapang yang Jadi Pasukan Perdamaian PBB

Cerita Bripka Budi Arie Tjahyadi, Personel Polres Ketapang yang Jadi Pasukan Perdamaian PBB

KalbarOnline.com – Genap setahun Bripka Budi Arie Tjahyadi bertugas di Darfur, Sudan. Ini merupakan kali kedua bagi personel Polres Ketapang, Kalimantan Barat tersebut bergabung dalam African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID) atau Operasi Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)-Uni Afrika.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sebelumnya dia pernah bertugas di kawasan Afrika sebagai Formed Police Unit (FPU) Indonesia dalam misi perdamaian dunia di bawah PBB atau United Nations (UN), pada 2014-2015.

Di Darfur, Budi bergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara (Garbha) II FPU 12 UNAMID sebagai mekanik kendaraan bermotor.

Baca Juga :  Kabar Baik, Swab Pertama Satu Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Kalbar Negatif

Tugasnya, memelihara dan memperbaiki kendaraan milik kontingen Indonesia.

Jika diminta, dia juga tak segan membantu perbaikkan kendaraan milik kontingen negara lain.

Budi memulai tugas di Mission’s Temporary Operating Base (TOB) Golo, Darfur Tengah, Sudan, yang merupakan daerah pegunungan Jabbal Marra.

Cerita Bripka Budi Arie Tjahyadi, Personel Polres Ketapang yang Jadi Pasukan Perdamaian PBB
Bripka Budi Arie Tjahyadi saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Sudan (Dok. Pribadi)

Daerah tersebut merupakan daerah paling rawan gangguan keamanan.

Selain itu, juga harus menghadapi suhu udara yang ekstrem. Siang hari suhunya berkisar 16 derajat selsius, sedangkan malam hari bisa sampai 3 derajat selsius.

Kegiatan pasukan melakukan pengawalan staf PBB, pengawalan distribusi bantuan dari World Food Programme ke pengungsian.

Baca Juga :  Buruan Daftar! Kuota Mudik Gratis Pemprov Kalbar Hanya Tersisa 193 Kursi

Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti memberikan bantuan ke masjid-masjid, membagikan masker, dan memberikan edukasi protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Pengalaman paling berkesan selama mengikuti penugasan ini adalah melaksanakan pengawalan Individual Police Officer (IPO) ke desa-desa pengungsian,” kata Budi saat dihubungi, Selasa lalu.

Budi menceritakan, di sana kondisi jalan bebatuan dan pengunungan, sehingga pasukan yang mengawal dibantu tim mekanik dengan kendaraan perbaikan.

Comment